Luhut Instuksikan Inalum Bangun PLTA di Kaltara
Nilai investasi untuk pembangunan PLTA diperkirakan mencapai 7 miliar dolar AS dengan menggandeng beberapa investor.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) atau Inalum diminta pemerintah untuk mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kayan, Kalimantan Utara (kaltara).
Direktur Utama (Dirut) Inalum, Budi Gunadi Sadikin pun telah melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Nantinya Inalum mendapatkan jatah sebesar 1.700 MegaWatt (MW) dari proyek PLTA Kayan.
"Tadi saya diminta untuk mempercepat pembangunan PLTA di kaltara. Jadi kita dikasih 1.700 mw untuk bangun PLTA," ungkap Budi Gunadi di kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa (5/6/2018).
Kemudian, untuk mengalirkan listrik akan dibangun smelter dengan kapasitas 500 ribu sampai 1 juta ton per tahun.
Pembangunan PLTA diprediksikan memakan waktu hingga lima tahun, dan apabila perizinan sudah selesai tahun depan akan dimulai konstruksinya.
"Pak luhut maunya secepat mungkinlah, tergantung izinnya dari pemerintah. Kalau bangunnya kan perlu lima tahun. Tapi mulainya disuruh cepet, semoga bisa mulai tahun depan," kata Budi Gunadi.
Nilai investasi untuk pembangunan PLTA diperkirakan mencapai 7 miliar dolar AS dengan menggandeng beberapa investor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.