Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waskita Karya Segera Dapat Kucuran Rp 4 triliun Pembayaran LRT Palembang Pada Juli

Dia menilai dengan adanya tambahan pembayaran tersebut maka cash flow perusahaan akan bertambah.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Waskita Karya Segera Dapat Kucuran  Rp 4 triliun Pembayaran LRT Palembang Pada Juli
Tribun Sumsel
Akan Dikirim 2 Train Set Langsung April Ini, Begini Penampakan Rangkaian LRT Palembang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan segera menerima pembayaran dari proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang Rp 4 triliun.

Direktur Keuangan WSKT, Harris Gunawan mengatakan, pembayaran tersebut kemungkinan akan didapatkan pada Juli 2018 mendatang lantaran sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

"Sekitar Rp 4 triliun dari Rp 9 triliun proyek LRT kemungkinan akan masuk Juli 2018," kata Harris di Jakarta, Rabu (6/6).

Dia menilai dengan adanya tambahan pembayaran tersebut maka cash flow perusahaan akan bertambah.

Proyek LRT Palembang didanai dari APBN dengan nilai Kontrak Rp 10,9 triliun. Hingga akhir Mei 2018, progres pembangunan proyek itu sudah 95% dan pemerintah menargetkan LRT itu bisa beroperasi pada Juli 2018.

Sebelumnya, Waskita telah menerima pembayaran tahap I pertama dari proyek itu senilai Rp 1,8 triliun. Adapun sisa Rp 5 triliun lagi, menurut Harris, rencananya akan dijadikan sebagai jaminan untuk skema-skema pembiayaan yang akan dicari perusahaan ke depan.

Tahun ini, Waskita menggarkan belanja modal Rp 28 triliun untuk menggarap proyek-proyek investasi perusahaan.

Menurut Harris, kekuatan keuangan perusahaan masih cukup kuat untuk membiayai capex tersebut. Sebab selain dari LRT Palembang, WSKT juga ditargetkan akan menerima proyek turnkey lain Rp 10,5 triliun dan pembayaran dari dana talangan lahan Rp 6,7 triliun.

Berita Rekomendasi

Harris menekankan, kondisi keuangan Waskita tiak benar berdarah-darah seperti yang banyak disampaikan sejumlah pengamat. Adapun fasilitas kredit Rp 70 triliun yang sudah mereka dapatkan baru terserap Rp 49 triliun.

"Lagipula kami juga baru meneken kredit dengan Mandiri Syariah Rp 2 triliun untuk modal kerja. Kalau berdarah-darah tidak mungkin bank mau kasih fasilitas kredit," jelas Harris. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas