Tetap 'Narik' saat Libur Lebaran, Sopir GrabCar Tak Dapat Bonus
Dalam 3 tahun terakhir, permintaan taksi online meningkat saat memasuki minggu ke-3 bulan Ramadhan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengemudi taksi online berharap permintaan jasa taksi daring meningkat pada hari H Lebaran hingga H+2.
Dengan meningkatnya permintaan, para pengemudi taksi online bisa mengantongi penghasilan yang sama dengan tahun lalu bahkan lebih banyak.
“Tahun lalu, permintaan masih tinggi. Semoga saja tahun ini bisa meningkat atau minimal sama (dengan tahun lalu, karena biasanya di hari raya semua angkutan mengalami permintaan yang tinggi,” ujar Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Christiansen Wagey saat dihubungi, Kamis (14/6/2018).
Menurut dia, permintaan jasa taksi online selama bulan Ramadhan 2018 turun sekira 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Dalam 3 tahun terakhir, permintaan taksi online meningkat saat memasuki minggu ke-3 bulan Ramadhan. Permintaan semakin tinggi menjelang hari raya Idul Fitri.
“Tahun ini mengalami penurunan drastis yang diakibatkan semakin banyaknya kendaraan online,”
Turunnya permintaan jasa taksi online terjadi hampir di seluruh kota di Indonesia.
Baca: Gelontorkan Dana Rp 13,7 T ke Grab, Toyota Indonesia Wait and See
Bonus tidak menarik Selama ini, pengemudi taksi online giat bekerja selama Lebaran karena iming-iming bonus yang besar dari aplikator.
Sayangnya, salah satu aplikator taksi online yakni Grab tidak lagi menawarkan bonus bagi pengemudi yang tetap beroperasi pada libur Lebaran 2018. "Grab tahun ini tidak memberikan bonus," ungkapnya.
Sementara, aplikator lainnya yakni GoCar tetap menawarkan bonus meskipun nilainya relatif kecil.
Pada hari H Lebaran hingga H+2, aplikator GoCar menawarkan bonus Rp 600.000 bagi pengemudi yang memenuhi target 15 point.
Bonus itu lebih tinggi dibandingkan hari biasa yakni Rp 400.000 untuk 17 point yang bisa dikumpulkan pengemudi.