Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Teken Kerjasama dengan 10 Perusahaan China, Siemens Resmi Gabung di Skema Jalur Sutera

Perusahaan-perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangkit energi, manajemen energi, pengembangan teknologi dan intelligent manufacturing.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Teken Kerjasama dengan 10 Perusahaan China, Siemens Resmi Gabung di Skema Jalur Sutera
CNBC
Skema jejaring ekonomi One Belt One Road. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siemens resmi bergabung di proyek ambisius China, One Belt One Road, yang ditandai dengan ditandatanganinya lebih dari 10 perjanjian kerjasama Siemens dengan sejumlah mitra dari China dalam rangka membuka peluang bagi Belt and Road Initiative (BRI).

Siemens menggelar KTT Internasional Belt and Road dan dihadiri oleh lebih dari 1000 pemimpin dan perwakilan eksekutif dari pemerintahan, bisnis, investor, institusi keuangan dan badan riset dari 30 negara di berbagai benua. 

Kerjasama ini ditandatangani Simens dengan sejumlah perusahaan ternama China seperti China Gezhouba Group Corporation International Engineering Co., Ltd., Guangdong Yuedian Group Co., Ltd., China National Chemical Engineering Group Corporation Ltd. (CNCEC), China Railway Construction Corporation (International) Ltd., China Civil Engineering Construction Corporation (CCECC) and China Resources Cement Holdings Ltd.

Perusahaan-perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangkit energi, manajemen energi, pengembangan teknologi dan intelligent manufacturing. 

Target dari kerjasama ini adalah beberapa pasar potensial di berbagai negara dan benua seperti Indonesia, Filipina, Nigeria, Mozambique dan Amerika Latin.

“Sebagai mitra bereputasi dan terpercaya bagi Cina beserta industrinya, kita mendukung penuh pelaksanan Inisiatif Belt and Road dan terus mengambil langkah ke depan dalam skala dan cakupan yang lebih besar,” ungkap Joe Kaeser, Presiden dan CEO Siemens AG, dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Minggu (17/6/2018).

Siemens merupakan salah satu dari perusahaan global pertama yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan EPC Cina dalam upaya “go-global”.

BERITA REKOMENDASI

“Fokus utama BRI adalah pembangunan infrastruktur dan pemersatu dunia. BRI menjadi jembatan pemersatu dunia yang tidak hanya menghubungkan berbagai komunitas, pasar ekonomi, dan budaya namun juga sebagai jembatan pemersatu infrastuktur fisik dan dunia digital”, ungkap Cedrik Neike, anggota Dewan Menejemen Siemens AG.

Siemens juga menjadi bagian di lebih dari 100 perusahaan EPC Cina ternama di lebih dari 100 kota di berbagai benua selama lebih dari dua dekade. 

Siemens membantu China Tianchen Engineering mendapatkan proyek terbesar yang pernah dimenangkan oleh perusahaan Cina di Turki.

Baca: Ini Dia Taycan, Sportcar Terbaru Porsche yang 100 Persen Bertenaga Listrik

Proyek tersebut merupakan pembangunan dua perusahaan abu soda terbesar di dunia, yang pengoperasiannya dimulai pada akhir tahun 2017, dan berhasil memajukan ekspor Turki serta membuka 2,000 lapangan pekerjaan baru.

Baca: Nonton Langsung Piala Dunia 2018 di Rusia, Waspadai Penipuan Tiket Lewat Email Phising

Pada September 2017, Siemens juga mendukung China Machinery Engineering Corporation (CMEC) untuk memasuki pasar energi gas paling canggih dan terkemuka di dunia dengan memenangkan proyek EPC pertama untuk pembangit listrik tenaga gas H-class – Punjab Power Plant Jhang di Pakistan.


Pembangkit listrik baru ini mampu menyediakan pasokan listrik untuk sekitar 4 juta rumah tangga di Pakistan.

“Dengan menghubungkan berbagai pihak yang berkepentingan di BRI, melalui penyediaan inovasi serta teknologi digital dan bekerja sama secara erat dengan berbagai mitra dari China, kami mendukung penuh kerjasama internasional yang terbuka dan adil secara berkelanjutan,” ungkap Lothar Herrmann, CEO Siemens Greater China.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas