Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kepala BPJT Sebut Sistem Integrasi JORR Untungkan Pengguna Tol Jarak Jauh

Sistem integrasi pembayarann JORR dipastikan membuat pengguna tol untuk jarak dekat harus membayar tarif lebih mahal.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Kepala BPJT Sebut Sistem Integrasi JORR Untungkan Pengguna Tol Jarak Jauh
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kendaaraan roda empat memasuki Gerbang Tol Otomatis (GTO) di Pintu Tol Ciledug, Jakarta, Kamis (13/10/2016). PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan akan menambah jumlah gardu tol elektronik (GTO) sebanyak 106 GTO sehingga jumlah GTO di akhir tahun 2016 mencapai 505 GTO atau 50% dari keseluruhan gardu operasi, peningkatan jumlah GTO dilakukan guna meningkatkan pelayanan di bidang transaksi, terutama dalam mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem integrasi pembayaran Jalan Tol Lingkar Luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) dipastikan membuat pengguna tol untuk jarak dekat harus membayar tarif lebih mahal.

Hal ini karena sistem integrasi menyebabkan terjadinya perubahan sistem transaksi dari tertutup menjadi terbuka yang pada gilirannya mengubah tarif yang berlaku.

Untuk kendaraan Golongan I tarif yang berlaku sebesar Rp 15.000. Sementara, tarif kendaraan Golongan II-III sebesar Rp 22.500 dan Golongan IV-V sebesar Rp 30.000.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Tri Saputra Zuna mengakui, ada kenaikan tarif sekitar 36,7 persen bagi kendaraan Golongan I atau kendaraan pribadi yang melakukan perjalanan jarak dekat, yaitu dari Rp 9.500 menjadi Rp 15.000.

Baca: KPK Agendakan Periksa Tamsil Linrung dan Jafar Hafsah Terkait Kasus Korupsi KTP Elektronik

Untuk diketahui, penggunaa Tol JORR jarak dekat, menurut pemetaan BPJT hanya sebanyak 38 persen.

Sementara pengguna tol jarak jauh sekitar 61 persen hingga 62 persen. Baik itu kendaraan Golongan I, maupun Golongan II-IV.

"Nah, mayoritas pengguna jarak jauh ini akan diuntungkan karena membayar tarif lebih murah. Dari sebelumnya Rp 34.000 menjadi Rp 15.000. Terus yang Rp 22.000 jadi Rp 15.000, yang Rp 19.000 jadi Rp 15.000. Jadi harus dua-duanya dilihat, jangan yang naik saja," tukas Herry di Mabes Polri, Senin (24/6/2018).

Berita Rekomendasi

Herry mengatakan, dengan integrasi ini, pengguna jalan tol jarak jauh lebih diuntungkan lantaran mereka cukup membayar satu tarif saat mengakses Tol JORR tersebut.

"Buktinya macet di gerbang itu. Karena kalau dia macet di Meruya, artinya dia bayar Rp 19.000, karena yang di W1 di Meruya, balik sini juga sama. Kalau dia macet di Priok, berarti dia bayar paling tidak Rp 15.000 tambah Rp 9.500, berarti Rp 24.500," tutur Herry.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Integrasi Tol JORR, Tarif Jarak Dekat Lebih Mahal "  

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas