Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Neraca Perdagangan RI Bulan Mei Defisit, Dipicu Harga Minyak dan Pelemahan Rupiah

Dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit sebesar US$ 1,63 miliar, jumlah itu lebih kecil.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Neraca Perdagangan RI Bulan Mei Defisit, Dipicu Harga Minyak dan Pelemahan Rupiah
Tribunnews/JEPRIMA
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/3/2018). 

Laporan Reporter Kontan, Arsy Ani Sucianingsih, Ghina Ghaliya Quddus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja perdagangan internasional Indonesia Mei 2018 kembali defisit sebesar US$ 1,52 miliar atau sekitar Rp 21,4 triliun.

Dibandingkan bulan sebelumnya yang defisit sebesar US$ 1,63 miliar, jumlah itu lebih kecil.

Defisit neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 terjadi seiring dengan tren pelemahan rupiah dan lonjakan harga minyak mentah dunia.

Dua hal itu menyebabkan impor melesat melebihi pertumbuhan ekspor. Dengan masih melemahnya rupiah, tren defisit neraca dagang diperkirakan bakal berlanjut bulan depan.

Dalam keterangannya kepada media, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, nilai impor Indonesia pada Mei 2018 mencapai US$ 17,64 miliar.

Jumlah itu naik 9,17% dibanding April 2018 atau tumbuh 28,12% dibanding Mei 2017.

Berita Rekomendasi

Di sisi ekspor, nilainya hanya US$ 16,12 miliar, naik 10,9% dibanding April 2018 dan tumbuh 12,47% dari Mei 2017.

"Impor melonjak tinggi terutama pada sektor minyak dan gas (migas) lantaran ada tren kenaikan harga minyak dunia," katanya, Senin (25/6/2018).

Impor migas pada Mei 2018 mencapai US$ 2,82 miliar atau naik 20,95% dibanding April 2018. Jika dibandingkan Mei 2017, naik 57,17%. Ini merupakan impor migas tertinggi sejak tahun 2015.

Kondisi ini terjadi karena rata-rata harga minyak mentah WTI pada Mei 2018 mencapai US$ 69,72 per barel, naik 6,21% dibandingkan sebulan sebelumnya.

Di sisi lain, kurs rupiah pada Mei 2018 juga berada di titik terendah dalam beberapa tahun belakangan.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat, rata-rata kurs rupiah pada Mei 2018 sebesar Rp 14.059,7 per dollar AS, melemah 1,86% dari sebulan sebelumnya.

Tingginya impor, menurut BPS, akan baik bagi perekonomian nasional. Sebab berdasarkan penggunaan barang, lonjakan impor berasal dari bahan baku/penolong dan barang modal.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas