Pasar Otomotif Membaik, Bisnis Asuransi Kendaraan Bergairah
Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menyebut kenaikan premi dari lini asuransi kendaraan ini tak lepas dari membaiknya pasar otomotif
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awal tahun 2018 menjadi periode yang cukup manis bagi bisnis asuransi kendaraan. Premi yang didapat pelaku usaha dari lini bisnis ini meningkat cukup signifikan.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, selama kuartal pertama tahun ini premi dari lini usaha asuransi kendaraan mencapai Rp 4,79 triliun. Jumlah ini meningkat 16,9% ketimbang periode yang sama di tahun 2017.
Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menyebut kenaikan premi dari lini asuransi kendaraan ini tak lepas dari membaiknya pasar otomotif di awal 2018.
Berbeda dengan kondisi di awal 2017, saat itu penjualan kendaraan tak bergairah. "Sehingga perolehan premi dari asuransi kendaraan pun meningkat besar," kata Dody.
Penjualan mobil di kuartal I tahun ini tercatat 291.912 unit, meningkat 2,85% secara year on year (yoy). Begitu juga penjualan sepeda motor naik 3,99% menjadi 1,45 juta unit pada Maret 2018.
Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah semakin banyak pemain asuransi kendaraan yang aktif mencari pasar. Tak hanya kerjasama dengan leasing, juga menjual lewat channel lain, seperti digital atau agen.
Klaim menyusut
Pertumbuhan premi asuransi kendaraan yang mencapai dua digit berakibat pada rasio klaim dari lini bisnis menurun.
Di kuartal I 2017, loss ratio asuransi kendaraan 48,1%. Pada periode sama di 2018, rasio klaim ditekan ke 41%.
Penurunan ini sejalan dengan seleksi risiko perusahaan asuransi. "Pelaku usaha asuransi kerugian makin memperhatikan selektivitas dalam akseptasi bisnis mendapatkan hasil underwriting lebih baik," kata Dody.
Di semester II-2018, Dody yakin, permintaan akan kendaraan bermotor bakal tetap tumbuh. Ini akan mendorong premi asuransi kendaraan.
Baca: Bandara Banyuwangi dan Jember Ditutup Hingga Pukul 15.00
Apalagi pada semester II angka penjualan kendaraan biasanya akan meningkat cukup signifikan. "Karena itu kami optimistis pertumbuhan lini bisnis asuransi kendaraan masih akan terjaga di angka dua digit," kata Dody.
PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) optimistis lini bisnis asuransi kendaraan bakal terus tumbuh sejalan dengan permintaan yang tumbuh.
Apalagi, menurut Direktur Utama Aswata Christian Wanandi, lini bisnis asuransi kendaraan menyumbang 35% dalam portofolio bisnis Aswata.
Hingga April 2018, premi yang didapat Aswata secara keseluruhan Rp 510 miliar. Sehingga sekitar Rp 179 miliar diantaranya dari asuransi kendaraan.
PT Asuransi Cakrawala Proteksi mengaku kuartal I-2018 sekitar 38% dari total premi Rp 493 miliar bersumber dari asuransi kendaraan.
Hingga akhir tahun ini, Wakil Direktur Utama Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro yakin, pendapatan premi asuransi kendaraan tumbuh dan mengimbangi premi asuransi properti.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Premi asuransi kendaraan naik dua digit