Pertamina Targetkan 10-20 Persen Penggunana Elpiji Beralih ke Elpiji 3 Kg Nonsubsidi
Setelah didistribusi di Jakarta dan Surabaya, elpiji non-subsidi juga akan didistribusikan di sejumlah kota besar lainnya seperti Bali.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan 10-20 persen pengguna elpiji kemasan 3 kg bersubsidi beralih menggunakan elpiji 3 kg non-subsidi hingga akhir tahun 2018.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018) mengatakan, pasar produk Elpiji 3 Kg non-subsidi ini merupakan pengguna elpiji bersubsidi yang dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
"Jadi yang selama ini dia terpaksa membeli elpiji bersubsidi karena elipiji non-subsidinya tidak ada. Nah nanti karena non-subsidinya sudah ada, dia tidak membeli yang bersubsidi lagi," ujar Mas'ud.
Mas'ud menjelaskan, pertumbuhan konsumsi elpiji 3 Kg bersubsidi tahun ini naik 5 persen dibanding tahun lalu dengan volume 6,6 juta metriks ton sampai akhir tahun dari tahun lalu sebesar 6,3 juta ton.
Baca: Perbedaan Warna Elpiji 3 Kg Non Subsidi dan Bersubsidi
Mas'ud mengatakan, setelah didistribusi di Jakarta dan Surabaya, elpiji non-subsidi juga akan didistribusikan di sejumlah kota besar lainnya seperti Bali.
"Ini uji coba dulu, tes market melihat perilaku market, juga sistem distribusi kita, sehingga nanti bisa jalan bareng elpiji melon hijau (bersubsidi) dan melon pink (non subsidi)," katanya.