Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Donald Trump Marah-marah ke OPEC, Tuding Sengaja Biarkan Harga Minyak Naik Tinggi

Para analis minyak meragukan kesanggupan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi sebesar itu dalam tempo yang singkat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Donald Trump Marah-marah ke OPEC, Tuding Sengaja Biarkan Harga Minyak Naik Tinggi
PolitiFact
Presiden AS Donald Trump. 

Laporan Reporter Kontan, Hasbi Maulana 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -  Presiden AS Donald Trump kembali menuduh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) membiarkan harga gas lebih tinggi. Kemarahan  Trump itu diserukan lewat Twitter hari Rabu (4/7/2018) waktu setempat.

Dia kembali mendesak anggota OPEC untuk menurunkan harga.

"Monopoli OPEC harus ingat bahwa harga gas naik dan mereka hanya berbuat sedikit untuk membantu. Yang ada, mereka mendorong harga lebih tinggi sementara Amerika Serikat membela banyak anggotanya untuk sangat sedikit $. Ini seharusnya timbal balik. TURUNKAN HARGA SEKARANG! "

Trump beberapa kali mengecam negara-negara pengekspor minyak meski dalam pertemuan bulan lalu OPEC sudah berjanji untuk menaikkan produksi untuk mendinginkan harga.

Baca: Menteri-menteri Jokowi Ramai-ramai Maju Jadi Caleg

Padahal, kenaikan harga minyak belakangan ini sedikit banyak merupakan sebagai konsekuensi dia menyerukan pembookotan terhadap produk Iran.

Selain itu, kebetulan penurunan produksi besar-besaran juga terjadi di Venezuela, macetnya pasokan dari Libya karena force majeur, serta gangguan suplai dari Nigeria.

Baca: China Mengklaim Hanya Bikin Aksi Balasan, AS yang Duluan Memprovokasi Perang Dagang

Berita Rekomendasi

Kenaikan harga minyak jelas membuat Trump pusing secara politis karena November nanti bakal berlangsung pemilu di AS.

Pekan lalu Trump sempat mengklaim lewat Twitter juga bahwa Arab Saudi telah setuju untuk meningkatkan produksi minyak hingga 2 juta barel per hari, meski pernyataan itu diluruskan oleh Gedung Putih beberapa waktu kemudian.

Para analis minyak meragukan kesanggupan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi sebesar itu dalam tempo yang singkat.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas