Pemerintah Apresiasi Satgas Pangan dan Pengusaha Stabilkan Harga Pangan saat Ramadan dan Lebaran
Keberhasilan ini, lanjutnya, juga tercermin dari tingkat inflasi kelompok bahan makanan di bulan Mei dan Juni 2018 yang terkendali
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengapresiasi satgas pangan dan pengusaha yang telah bersinergi dengan baik mewujudkan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) menjelang dan saat puasa dan Lebaran 2018.
Apresiasi itu diberikan Mendag dalam bentuk penghargaan. Sebanyak 43 piagam penghargaan diberikan hari ini, Kamis (5/7/2018) dalam 'Rapat Evaluasi Stabilisasi Harga dan Pasokan Bapok Selama Puasa dan Lebaran 2018' di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Baca: Lumpur Lapindo Bocor, Banyak Ikan di Saluran Irigasi Mati Mengambang
“Kami mengapresiasi upaya dan sinergi yang baik antara Pemerintah Daerah, Kementerian Pertanian, Bulog, Satgas Pangan, Bank Indonesia, serta para pelaku usaha, sehingga harga dan ketersediaan bapok pada puasa dan Lebaran tahun ini kembali dapat dikendalikan dan dijaga stabilitasnya,” ujar Mendag saat memberikan sambutan.
Keberhasilan ini, lanjutnya, juga tercermin dari tingkat inflasi kelompok bahan makanan di bulan Mei dan Juni 2018 yang terkendali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi kelompok bahan makanan pada Mei dan Juni 2018 tercatat sebesar 0,21 persen dan 0,88 persen, masih mencerminkan kondisi yang terjaga dan terkendali.
Di tahun 2017, tingkat inflasi kelompok bahan makanan juga terkendali dengan 0,86 persen di bulan Mei dan 0,69 persen di bulan Juni.
“Sinergi ini telah mampu menghasilkan inflasi terendah dalam lima tahun terakhir. Bila membandingkan periode puasa dalam empat tahun terakhir, tingkat inflasi khususnya di kelompok bahan makanan cenderung turun,” tegas Mendag.
Tingkat inflasi nasional di bulan Juni 2018 tercatat sebesar 0,59 persen. Nilai ini lebih rendah dari tingkat inflasi nasional bulan Juni 2017 yang sebesar 0,69 persen
Lebih lanjut dijelaskan Kemendag menggandeng erat asosiasi dan pelaku usaha untuk memastikan pasokan bapok lancar dan harganya terjaga dengan baik.
Saat pasokan ayam berkurang yang mengakibatkan kenaikan harga ayam bulan lalu, Kemendag bersinergi dengan integrator untuk menggelontorkan pasokan daging ayam sehingga harga dapat ditekan.
Selain itu, selama dua tahun terakhir Kemendag telah bersinergi dengan perusahaan, asosiasi, dan pondokpondok pesantren di seluruh Indonesia untuk menggelar pasar murah.
Pasar murah tersebut menjual paket sembako murah yang dijual di bawah harga pasar. Tujuannya, agar dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mendapatkan sembako dengan harga terjangkau.
Baca: Zulkifli Hasan Akui Bahas Koalisi dengan SBY
Mendag Enggar mengatakan pasar murah tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu masyarakat.
Hasil penjualan pasar murah selalu disumbangkan ke pondok pesantren yang menjadi tempat penyelenggaran. Dengan begitu, para pengusaha turut berkontribusi membantu pondok-pondok pesantren.