FWD Life Gandeng Special Olympics Indonesia untuk Program Pemberdayaan Disabilitas Intelektual
FWD Life telah meresmikan kerja sama dengan Special Olympics Indonesia (SOIna) pada 18 April 2018 lalu.
Editor: Content Writer
PT FWD Life Indonesia (FWD Life), pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, telah meresmikan kerja sama dengan Special Olympics Indonesia (SOIna) pada 18 April 2018 lalu.
Setelah peluncuran kerja sama, FWD Life kemudian menggelar roadshow perdana di Bandung pada bulan Mei lalu, dan kali ini roadshow kedua dilakukan di Semarang untuk pelaksanaan program Unified Schools dan Athlete Leadership.
Tampak dalam gambar adalah Alex Adrianto, Sales Director FWD Life Semarang (kiri); Anastasia Retno, Kordinator Athelete Leadership & Youth Activation Special Olympics Indonesia (tengah); dan Kristin Kirana, Ketua Umum Pengurus Special Olympics Jawa Tengah (kanan) yang menghadiri acara Roadshow FWD Life bersama SOIna di Semarang.
Kerja sama FWD Life dengan SOIna merupakan bagian dari komitmen jangka panjang dari program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) dimana FWD Life mensponsori dua program utama Special Olympics yakni Unified Schools dan Athlete Leadership selama tiga tahun.
Penyelenggaraan roadshow di Semarang akan berlangsung selama 4 hari yakni 5-8 Juli 2018 yang berlokasi di kantor pemasaran FWD Life Semarang dan setiap harinya akan dihadiri sekitar 100 peserta baik dari atlet, mentor SOIna serta karyawan dan agen FWD Life.
Tampak dalam gambar adalah salah satu materi edukasi yang diberikan oleh karyawan FWD Life selama roadshow yaitu literasi keuangan untuk penyandang disabilitas intelektual. Melalui kegiatan ini FWD Life berharap dapat berperan aktif dalam memberdayakan para penyandang disabilitas melalui penjelasan mengenai manajemen keuangan dasar serta pemahaman fungsi masing-masing lembaga keuangan, termasuk asuransi.
Melalui kerja sama ini, FWD Life juga mendukung R-word Campaign yang merupakan program kampanye penghilangan kata “retardasi” atau “keterbelakangan mental” dari bahasa sehari-hari.
Kampanye ini bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas intelektual menjadi lebih respect. Tampak dalam gambar adalah Alex Adrianto, Sales Director FWD Life Semarang yang sedang menandatangani petisi kampanye R-Word.(*)