Gubernur BI Prediksi Neraca Perdagangan Juni Surplus 1 Miliar Dolar AS
Pada 25 Juni 2018, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan pada Mei 2018 kembali mengalami defisit sebesar US$ 1,52 miliar.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan dari data-data terakhir pada Juni 2018, neraca perdagangan diprediksi surplus lebih dari 1 miliar Dolar AS.
"Proyeksi awal kita 900 juta Dolar AS," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/7/2018)
Perry menambahkan, dengan prediksi surplus neraca perdagangan tersebut, diharapkan mampu menekan defisit neraca transaksi berjalan yang secara musiman pada triwulan II-2018 masih lebih tinggi.
"Sudah jauh-jauh hari kami mengingatkan current account deficit triwulan II lebih tinggi,"
Dengan begitu, Perry mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu kaget dan risau.
"Sebab nanti akan turun pada triwulan III," ujarnya.
Baca: IHSG Ditutup Menguat ke Level 5.893
Walau begitu, menurut Perry, secara menyeluruh pada 2018, defisit neraca transaksi berjalan masih berada di bawah 2,5 persen dari PDB.
Sebelumnya, pada 25 Juni 2018, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan pada Mei 2018 kembali mengalami defisit sebesar US$ 1,52 miliar.
Naiknya harga minyak dunia membuat impor minyak dan gas semakin meningkat, sehingga membuat neraca perdagangan kembali tertekan.
"Impor melonjak tinggi karena kenaikan harga minyak dan gas, padahal ekspor sudah lumayan baik," ujar Kepala BPS, Suhariyanto pada bulan lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.