TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – CitraGarden City, Jakarta yang dikembangkan PT Ciputra Residence (anak perusahaan Ciputra Group) meraih 3 penghargaan sekaligus, dalam ajang bergengsi Properti Indonesia Award 2018 (PIA 2018) yang diselenggarakan Majalah Properti Indonesia, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ketiga penghargaan yang disabet CitraGarden City itu adalah: CitraGarden City - Jakarta sebagai “The Established Township Development in Jakarta, Citra FineHomes - Jakarta sebagai “The Recommended Smart Home in Jakarta, dan Citra Living - Jakarta sebagai “The Prospective Condominium Development in Jakarta.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Majalah Properti Indonesia Said Mustafa, CitraGarden City, Jakarta terpilih sebagai pemenang karena pengembangan perumahan skala kota ini dinilai sangat stabil dan konsisten terhadap perencanaan pengembangannya.

“Dibangun sejak 1984 hingga saat ini, kawasan 450 hektare ini telah berhasil mengembangkan 11 distrik hunian, 2 proyek apartemen (CitraLake Suites dan Citra Living), dan beberapa area komersial yang kini menjadi kawasan bisnis yang cukup ramai,” kata Said.

Said mengatakan, dari segi lokasi, CitraGarden memiliki posisi strategis karena jaraknya relatif dekat dari bandara internasional Soekarno – Hatta dan hanya 15 km dari pusat kota, sehingga perumahan ini menjadi hunian ideal bagi kalangan profesional dan pengusaha yang aktivitasnya banyak di pusat kota dan luar kota.

Senior Director PT Ciputra Residence Meiko Handoyo menyatakan, menyambut baik apresiasi masyarakat melalui penilaian media massa (Majalah Properti Indonesia). Dia menilai keberhasilan ini merupakan hasil tim CitraGarden City yang selalu mengedepankan kreativitas, inovasi, dan kualitas produk yang konsisten.

“Inilah kunci sukses produk-produk kami diminati konsumen. Walau pasar properti belum recover 100 persen, tetapi penjualan CitraGarden City relatif stabil di tahun ini,” jelas Meiko.

Meiko optimistis, penjualan CitraGarden City tahun ini akan meningkat sekitar 20 – 30 persen dibanding tahun 2017.

Apabila pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI), menurutnya, terus berupaya menstabilkan nilai rupiah, dan merelaksasi kebijakan Loan To Value ( LTV) dan Financing To Value (FTV) untuk sektor properti.

“ Saat ini, properti yang banyak diminati oleh pasar, khususnya di kota-kota besar masih diharga Rp 300 jutaan hingga Rp 1 miliar,” kata Meiko.