Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menabung Sebagai Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan Semua Kalangan

Meski tampak sulit, setiap orang sebenarnya mampu menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Menabung Sebagai Gaya Hidup yang Bisa Dilakukan Semua Kalangan
Kontan/Baihaki
Ilustrasi menabung 

TRIBUNNEWS.COM - Menabung merupakan bagian dari gaya hidup yang bisa dilakukan semua kalangan.

Meski tampak sulit, setiap orang sebenarnya mampu menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung.

Dari mereka yang berpenghasilan tinggi, berpenghasilan rendah, bahkan para pelajar dan anak-anak yang pendapatannya hanya dari uang saku yang mereka punya.

Hal tersebut tinggal bagaimana mereka bisa mengatur uang yang dimilikinya.

Kegiatan menyisihkan sebagian uang ini adalah hal yang sangat penting dilakukan.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (IST)

Selain untuk berhemat, menabung juga bisa membangun karakteristik seseorang.

Kegiatan menabung mampu membantu mengendalikan diri dari sikap konsumtif dan akan membuat pelaku lebih disiplin dalam mengatur keuangan.

Berita Rekomendasi

Ada banyak alasan mengapa setiap orang dianjurkan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatannya.

Satu di antaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang.

"Menabung merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan," kata Praktisi Keuangan, Mohammad B. Teguh kepada Tribunnews.com, Senin (30/7/2018).

Dia juga mengatakan, setiap orang seharusnya memiliki tujuan keuangan dalam jangka waktu tertentu, misalnya untuk dana pendidikan, keinginan membeli rumah, memiliki mobil, hingga sekadar jalan-jalan.

Oleh sebab itu, menabung menjadi hal yang perlu dilakukan demi mewujukan tujuan tersebut.

Namun, terkadang orang menemui beberapa kendala yang membuat mereka sulit menyisihkan uangnya.

Kendala tersebut sebagian besar berasal dari dirinya sendiri.

"Banyak orang yang tidak merasa kebutuhan mendatang itu penting dan mengambil keputusan keuangan yang kurang tepat yaitu dengan menjadikan hutang sebagai solusi (untuk mendapatkan sesuatu)," tambah Teguh yang juga merupakan financial planner.

Menurutnya, setiap orang mampu menabung.

Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah melakukan perencanaan mendatang seperti rencana pendidikan anak, dana pensiun, rencana memiliki mobil hingga rencana melakukan perjalanan atau traveling.

Setidaknya, mereka harus menyisihkan 20 sampai 30 persen dari pendapatan yang ia punya atau minimal 10 persen.

Teguh melanjutkan, hal yang tak kalah penting untuk membuat seseorang terdorong menabung adalah mengenal produk keuangan.

Mengenal produk keuangan membuat orang tahu jenis tabungan apa yang sesuai dengan kemampuannya.

Agar lebih terdorong dan semangat untuk menabung, seseorang harus mengenal produk keuangan atau jenis-jenis tabungan yang bisa diikuti.

Hal tersebut kemudian dijelaskan oleh Sugeng Mujiyanto, Branch Operational Head di sebuah bank swasta di Solo, Jawa Tengah.

Dia menguraikan beberapa jenis tabungan yang bisa diikuti oleh kalangan tertentu.

Sebab, menurutnya siapapun bisa memiliki tabungan, tak terkecuali bayi yang baru lahir sekalipun.

"Menabung dan membuka tabungan bisa dilakukan oleh siapapun, bahkan untuk bayi yang baru mendapatkan akta kelahiran," ujarnya saat ditemui Tribunnews.com Senin (30/7/2018).

Beberapa jenis tabungan yang bisa diikuti oleh beberapa kalangan di antaranya sebagai berikut.

1. Tabungan anak di usia mulai 0 tahun

Ternyata, bayi baru lahir di usia 0 tahun sudah bisa membuka tabungan.

Para orangtua bisa membuka rekening tabungan anak di bank hanya dengan mengisi formulir pembukaan rekening, identitas orangtua dan akta kelahiran anak.

Dengan tabungan junior, orangtua bisa menyisihkan uangnya untuk kebutuhan anak di masa yang akan datang.

Produk tabungan junior atau tabungan anak ini tersedia di beberapa bank di Indonesia.

2. Tabungan pelajar

Beberapa bank di Indonesia menyediakan program tabungan untuk para pelajar yang disebut Simpanan Pelajar (SimPel).

Dengan membuka tabungan ini di bank, setiap pelajar mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bisa menyisihkan uang sakunya untuk ditabung.

Jenis tabungan ini memiliki kelebihan dibanding jenis tabungan lainnya, yaitu nominal minimal transaksi yang terjangkau untuk para pelajar.

Dengan uang Rp 1000 atau Rp 2000, setiap pelajar bisa pergi ke bank untuk menyisihkan uang sakunya.

Tabungan ini bertujuan agar anak memiliki kebiasaan menabung sejak dini.

3. Tabungan untuk mereka yang berpenghasilan rendah

Siapa bilang orang berpenghasilan rendah tidak bisa menyisihkan uangnya?

Dengan jenis tabungan rencana, mereka yang berpenghasilan rendah juga bisa menabung.

Tabungan rencana dilakukan dengan cara auto debet dalam jangka waktu tertentu dengan setoran awal mulai Rp 100 ribu.

Menariknya, beberapa bank menyediakan hadiah bagi mereka yang membuka tabungan rencana ini.

4. Tabungan untuk mereka yang berpenghasilan tinggi

Ada banyak jenis tabungan yang bisa dilakukan untuk mereka yang berpenghasilan tinggi, satu di antaranya adalah tabungan deposito.

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran dan penarikannya hanya bisa dilakukan dalam waktu tertentu.

Dengan demikian, mereka bisa menyimpan uangnya dengan baik dan mengontrol pengeluaran.

Itulah beberapa macam produk tabungan yang tersedia untuk setiap kalangan.

Selain itu, masih banyak juga produk keuangan lainnya yang disediakan pihak bank.

Bagi setiap calon nasabah, sebaiknya datang langsung ke bank terdekat untuk berkonsultasi tentang produk apa saja yang tersedia dan cocok untuk kondisi keuangannya.

Oleh karena itu, mulailah menabung dan merencanakan keuangan dari sekarang.

Tidak ada alasan untuk tidak bisa menyisihkan uang.

Dengan menabung dan menggunakan uang secara bijak, berarti mereka telah merencanakan masa depan dengan sebaik-baiknya.

(Tribunnnews.com/Intan Hafrida)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas