Baru 458 dari 47 Juta Pelanggan PLN yang Gunakan Atap Panel Surya
Dari 47 juta pelanggan PLN, pelanggan yang menggunakan rooftop solar hanya 458 saja.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan menerbitkan aturan untuk penggunaan rooftop panel surya untuk konsumen PLN.
Kepala Divisi Niaga PT PLN Yuddy Wicaksono menyebutkan memang saat ini pelanggan listrik PLN yang menggunakan rooftop solar masih sedikit.
Dari 47 juta pelanggan PLN, pelanggan yang menggunakan rooftop solar hanya 458 saja.
"Jumlah pelanggan 458 sampai Juli 2018 yang punya rooftop. Kecilkan dari pelanggan PLN 47 jutaan sampai Juli," ungkap Yuddy saat ditemui di Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).
Dalam aturan rooftop solar tersebut semua pelanggan PLN terkecuali konsumen industri, seperti golongan bisnis, pemerintah, dan rumah tangga, diizinkan melakukan pemasangan rooftop panel surya.
Baca: Pertamina Pamerkan Teknologi Pengisian Daya Mobil Listrik, Isi Ulang Cukup 2 Menit
Kemudian listrik yang dihasilkannya dari rooftop solar bisa dijual ke PLN, dengan tata kelola harga yang diatur dalam peraturan penggunaan rooftop panel surya.
Pihak PLN pun masih menunggu keputusan Menteri ESDM karena ada beberapa batasan yang harus dibuat terutama untuk aliran listrik yang akan digunakan.
"Jumlah dibatasi dalam satu daerah yang disuplai trafo ini maksimalmya manti sekian. Aturan itu lagi nunggu permennya yg disusun," ungkap Yuddy.
Baca: Populasi Mobil Penumpang Makin Bertambah, Suzuki Serius Garap Bisnis Body Repair
Sementara itu, Jonan juga mengatakan aturan soal rooftop solar bertujuan untuk memenuhi komitmen bauran energi baru terbarukan (EBT).
Lalu masyarakat juga bisa berinvestasi dengan memasang rooftop panel surya, sehingga bisa terjadi jual beli listrik.
Jonan juga menyebutkan ia telah berhasil menerapkan rooftop solar dirumahnya, jika sebelumnya dia membayar listrik Rp 4 sampai 5 juta sekarang hanya sekitar Rp1 juta saha.
"Paling kurang hemat 2-3 juta per bulan, setahun mungkin bisa 30-40 juta. Dalam 5 tahun, kembali dong uangnya," kata Jonan melalui keterangan resminya, Rabu (1/7/2018).