Budi Karya Sebut Pembangunan Bandara Soetta II Bisa Mencapai Rp 100 Triliun
Pemerintah merencanakan pembangunan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) II untuk menampung lonjakan penumpang di Bandara Soetta.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah merencanakan pembangunan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) II untuk menampung lonjakan penumpang di Bandara Soetta.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan rencananya lokasi tersebut akan berada tidak jauh atau sekitar 10 kilometer dari Bandara Soetta di Cengkareng dan akan dibangun di atas laut.
"Lokasinya di utara dari soetta. Sebagiannya laut sebagiannya tidak," kata Budi Karta saat ditemui di Soekarno Hatta, Tangerang, Sabtu (11/8/2018).
Pembangunan rencananya akan dibangun dua tahun mendatang atau sekitar 2020 dengan luas maksimal bisa hingga 10 kali lebih besar dari Bandara Soetta I.
Saat ini tengah memasuki tahap awal yaitu feasibility study kelayakan mulai dari lahan konsep yang akan diterapkan hingga ke kajian teknis dan lingkungan.
Adapun nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 100 triliun dan memungkinkan bila dalam pembangunan bekerjasama dengan pihak swasta.
"Teknis kita liat fasilitas dari legal, ekonomi, ekologi juga jangan lupa, baru kita akan tentukan lokasi. Untuk lahan bisa kerjasama dengan swasrta bisa enggak, tergantung. Nilainya mungkin bisa lebih dari Rp 100 triliun ya," ungkap Budi Karya.
Adapun ide pembangunan Soetta II berawal dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang melihat peluang dari lonjakan penumpang yang pada 2021 diperkirakan mencapai 80 juta.
Sedangkan saat ini kapasitas Bandara Soetta baru mencapai 43 juta per tahun dan jumlah penumpang pada akhir 2017 sudah mencapai 62 juta.
Jika hanya dengan membangun runway baru dan terminal baru dirasa tidak cukup untuk menampung penumpang sehingga perlu ada bandara Soetta 2.
"Pak Awaluddin (Dirut AP II) laporannya tiga tahun lagi dari kapasitas sekarang 43 juta akan tambah 18 juta, hanya 61 itu udah ketinggalan kayak apa itu pak awal, makanya kita bantu memebrikan solusi kepada pak awal untuk mengejar ketertinggalan kapasitas Soetta yang akan membeludak," ungkap Rini Soemarno di kesempatan yang sama.