Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tahun Depan, Jakpro Akan Bangun Hunian Uang Muka Rp 0

Jakpro akan membangun dua proyek hunian untuk mendukung program hunian tanpa uang muka alias DP Rp 0 pada tahun depan

Editor: Sanusi
zoom-in Tahun Depan, Jakpro Akan Bangun Hunian Uang Muka Rp 0
Alex Suban/Alex Suban
Lahan Rumah DP 0 Rupiah yaitu Rumah Susun Klapa Village di Jalan Haji Naman, Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, masih kosong terlihat Jumat (20/7/2018). Tidak ada aktivitas di lahan kosong ini yang upacara peletakan batu pertama program rumah DP 0 rupiah ini dilakukan pada Januari 2018. (Warta Kota/Alex Suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan membangun dua proyek hunian untuk mendukung program hunian tanpa uang muka alias DP Rp 0 pada tahun depan.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta ini akan membangun sekitar 6.900 unit hunian di dua proyek tersebut.

Proyek hunian tanpa DP itu akan dibangun di Depo LRT Jakarta dan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Keduanya adalah proyek penugasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di Depo LRT Jakarta, Jakpro berencana membangun tiga tower hunian.

Ada dua skenario yang disiapkan untuk mendukung proyek tersebut. Pertama, seluruh unit yang dibangun akan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kedua, sebagian unit akan dialokasikan sebagai hunian komersial.

Jika menggunakan skenario pertama, maka jumlah unit hunian yang akan dibangun akan mencapai 5.700 unit. Sementara jika memakai skenario kedua, Jakpro akan membangun 4.500 unit.

Di proyek Yos Sudarso, Jakpro akan membangun dua tower hunian di atas lahan seluas 3,6 hektare (ha) dengan kapasitas 1.222 unit yang seluruhnya diperuntukkan bagi kalangnan MBR.

Meski penugasan itu baru dikerjakan tahun depan, Direktur Jakpro Hendra Lesmana mengatakan, pihaknya sudah mulai berancang-ancang. Misalnya menyiapkan satu tower di atas Depo LRT.

Berita Rekomendasi

"Kami melakukan persiapan sambil menunggu berbagai peraturan terkait DP Rp 0 agar bisa dipasarkan. Sekarang belum bisa dipasarkan karena aturannya belum keluar," ungkap Hendra, pekan lalu.

Dia belum bisa menyebutkan nilai investasinya. Namun, Jakpro akan mengajukan penyertaaan modal daerah (PMD) untuk membiayai investasi awal proyek itu, sekitar Rp 230 miliar. PMD itu hanya 30% dari total investasi yang dibutuhkan Jakpro untuk pengembangan tahap pertama.

Kelak, kekurangan investasi dibiayai dari hasil penjualan unit hunian. Jakpro mengajukan PMD sebagai modal awal saja untuk memulai proyek itu. Apalagi, margin keuntungan dari pembangunan rumah MBR sangat tipis sehingga butuh dukungan ekuitas pemegang saham.

Saat ini, Jakpro masih menunggu aturan dari pemerintah terkait mekanisme pemasaran hunian DP Rp 0.

"Pemprov saat ini membentuk tim komunikasi untuk DP Rp 0, sehingga nantinya informasi yang disampaikan ke publik bisa lebih terperinci dan sesuai progres yang dilakukan pemerintah." kata Hendra.

Sementara itu, Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, pihaknya akan bersinergi denganBUMN karya dan BUMD lain untuk mengembangkan superblok di atas lahan seluas 100 hektare (ha) di Pulomas, Jakarta Timur.

Saat ini, Jakpro melalui anak usahanya PT Pulomas Jas memiliki lahan seluas 300 ha, dimana 100 ha di antaranya merupakan zona komersial. Sebagian lahan saat ini sudah dikembangkan menjadi arena pacuan kuda Jakarta Equestrian Park Pulomas untuk menunjang perhelatan Asian Games.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas