Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri PUPR: 36.000 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Lombok

Data tersebut belum termasuk kerusakan bangunan menyusul gempa berkekuatan 6,9SR terjadi pada Minggu 19 Agustus 2018 malam.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menteri PUPR: 36.000 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Lombok
Humas BNPB
Rumah warga yang rusak berat akibat gempa di Lombok, Minggu (19/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut sebanyak 36ribu rumah rusak berat akibat gempa bumi yang terjadi beberapa kali di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ia menyatakan, data tersebut belum termasuk kerusakan bangunan menyusul gempa berkekuatan 6,9SR terjadi pada Minggu 19 Agustus 2018 malam.

"Yang sebeleum gempa tadi malam ini di bawah kordinas Dirjen Cipta Karya ada sekitar 36 ribu yang rusak berat, sebelum tadi malam gempa," kata Basuki di Kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).

Ia juga menyebut ada lebih dari 140 sekolah, kemudian fasilitas umum seperti Rumah Sakit maupun pasar yang terdampak akibat 4 gempa bumi signifikan yang melanda pulau dengan julukan 1000 mesjid itu.

Baca: Ketua MPR Zulkifli Hasan: Yang Justru Menyesatkan Itu Pernyataan Menteri Keuangan

"Ratusan sekolah, rumah sakit, pasar, harus kita kerjakan secara serempak," ucapnya.

Gempa
Rumah warga yang rusak berat akibat gempa di Lombok, Minggu (19/8/2018).

Sejauh ini dikatakan Basuki, BUMN seperti Nindya Karya, Brantas, Wika, Waskita Karya, Adhi Karya semua telah mendapat tugas untuk merekonstruksi fasilitas umum yang rusak.

Baca: Empat Atlet Asian Games Jepang Dipulangkan Paksa Setelah Ketahuan Sewa PSK di Jakarta

Berita Rekomendasi

"Enggak ada kesulitan BUMN karena semua ditugaskan.
Terutama membangun pasar harus diperbaiki supaya ada kegiatan ekonomi," kata Basuki.

Basuki berharap bantuan yang diberikan pemerintah sebesar 50juta kepada korban gempa dipergunakan untuk keperluan perbaikan rumah.

"Mereka (korban gempa) harus bergerak juga, karena kalau nunggu kita (Pemerintah) perbaiki pasti lama tapi kalau semua bergerak membangun rumahnya masing-masing dengan uang 50 juta mudah-mudahan lebih cepat maka tidak dibangun huntara, tidak dibangun supaya lebih cepat selesai," jelas Basuki.

Sejauh ini untuk data ter-update terkait kerusakan akibat gempa Minggu malam, pihaknya belum dapat memastikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas