Dana sudah di Inalum, Divestasi Saham Freeport Rampung Akhir September
Ignasius Jonan mengatakan, Inalum telah mendapatkan pinjaman dari luar negeri untuk membeli saham Freeport, sehingga tidak ada masalah lagi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Inalum (Persero) telah mendapatkan pinjaman dana untuk membeli saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam divestasi 51 persen perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, Inalum telah mendapatkan pinjaman dari luar negeri untuk membeli saham Freeport, sehingga tidak ada masalah lagi.
"Wis sudah, pinjaman dapat dari luar negeri," ucap Jonan di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/9/2018).
Namun terkait nilai dan pinjaman dari pihak mana, Jonan tidak menjelaskannya. Dirinya menyakinkan, jika proses divestasi akan segera dirampungkan.
Dalam ketentuan yang diatur Head of Agreement (HoA) divestasi saham Freeport Indonesia, Inalum diberikan waktu 60 hari untuk menyelesaikan transaksi divestasi 51 persen saham tersebut.
Baca: Taufik Hidayat Sentil Anthony Sinisuka Ginting Soal Asmara
"Masih sampai akhir September (batas waktunya), semestinya selesai kok (transaksi divestasi)," ucap Jonan.
Diketahui, Inalum menyiapkan dana senilai 3,85 dolar AS untuk membeli 51 saham Freeport Indonesia.
Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan, dana tersebut diperoleh Inalum dari hasil pinjaman sindikasi dari 11 bank.
"Udah ada 11 bank yang siap membantu mendanai transaksi," kata Budi.
Dari dana 3,8 miliar dolar AS itu sebanyak 3,5 miliar dolar AS akan digunakan untuk membeli saham Rio Tinto di PTFI.
Sisanya sebanyak 350 juta dolar AS untuk membeli saham Indocopper di PTFI.
"Ini dealnya, ada Freeport, Rio Tinto dan kita," ungkap Budi.