Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Darmin Minta Tak Bandingkan Terpuruknya Rupiah Sekarang dengan Tahun 1998, Alasannya Ini

Saat ini, menurut Darmin kondisi fundamental ekonomi nasional saat ini masih sangat kuat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Darmin Minta Tak Bandingkan Terpuruknya Rupiah Sekarang dengan Tahun 1998, Alasannya Ini
Apfia Tioconny Billy
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution 

Laporan Reporter Kontan, Sinar Putri S.Utami 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, untuk tidak membanding-bandingkan keadaan rupiah saat ini dengan tahun 1998.

Pasalnya, keadaan ekonomi nasional saat ini sangat jauh berbeda dari 20 tahun lalu.

"Jangan bandingkan (rupiah) Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS) sekarang, dengan Rp 14.000 per dollar AS di 20 tahun lalu. Karena 20 tahun lalu itu berangkatnya dari Rp 2.800 per dollar AS dan naik ke Rp 14.000 per dollar AS," ujar Darmin Nasution di Istana Kepresidenan, Selasa (4/9/2018).

Sehingga menurut dia, tidak bisa dibandingkan secara sama dengan kejadian masa lalu. Bahkan di 2014 juga rupiah melonjak dari Rp 12.000 per dollar AS menjadi Rp 14.000 per dollar AS.

Saat ini, menurut Darmin kondisi fundamental ekonomi nasional saat ini masih sangat kuat.

Tapi hanya saja, satu-satunya perlemahan saat ini berada di transaksi berjalannya masih defisit di 3%. Jumlah itu masih lebih kecil dari 2014 yang di posisi 4,2%.

Berita Rekomendasi

Apalagi, jika dibandingkan dengan Brazil, Turki, dan Argentina juga masih jauh lebih baik. "Memang betul kita defisit tapi kita lebih kecil dari mereka," tambahnya.

Kemudian jika dilihat dari sisi inflasi juga masih sangat baik.

Baca: Jonan Yakin, Divestasi Saham Freeport Tuntas Akhir September Ini

BPS Kemarin (3/9/2018) juga merilis Indonesia malah deflas 0,05%. Lalu dari pertumbuhan juga masih diatas 5%.

Sehingga, walaupun saat ini ekonomi nasional ada kelemahan di transaksi berjalan tapi hal tersebut bukan lah penyakit. Sebab, dari 40 tahun yang lalu transaksi berjalan sudah defisit.

"Memang ini agak besar tapi tidak setinggi 2014, tidak setinggi tahun 1994-1995, tolong membacanya, membandingkannya yang fair," katanya.

Maka itu ia sangat menyangkan jika ada media asing yang membandingkan rupiah saat ini yang tembus di angka terendah di 1998-1999. "Eh, persoalan 1998 itu 5-6 kali lipat dari ini," tegas dia.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas