PGN Bantah Pergantian Direktur Utama Karena Ada Penurunan Pendapatan
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membantah pergantian direktur utama karena adanya kendala dalam laporan keuangan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membantah pergantian direktur utama karena adanya kendala dalam laporan keuangan.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widganto mengatakan secara pertumbuhan di semester I PGN mengalami kenaikan baik dari penjualan, pendapatan, hingga produksi.
Baca: Anggaran Nikah Massal Rp 556 Juta Pemprov DKI Jakarta Ditolak DPRD
"Tadi kan sudah disampaikan penjualan kita nambah 15 persen terus habis itu Ebitda, Net Income juga naik semester I dibandingkan tahun sebelumnya," kata Dilo saat ditemui dalam acara RUPS PGN, di Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), PGN melaporkan pendapatan selama Semester I sebesar 1,62 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan laba bersih mencapai 145,94 juta dolar AS atau lebih dari Rp 2 triliun dengan Rp 13.765.
Baca: Soal Barang Milik Negara, ICW: Roy Suryo Lebih Baik Kooperatif Daripada Berujung Persoalan Hukum
Pendapat tersebut meningkat dari 2017 yang sebesar 1,41 miliar dolar AS dengan laba bersih 50 juta dolar AS atau Rp 670,3 miliar sehingga selama semester I perusahaan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 191,8 persen.
Sumbangan terbesar bagi pendapatan dan laba bersih PGN selama setengah tahun ini, berasal dari pendapatan distribusi gas bumi sebesar 1,27 miliar dolar AS dan penjualan minyak dan gas 308 juta dolar AS.
"Tahun ini penuh tantangan bagi PGN, terutama akibat dampak dari masih melambatnya perekonomian global,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.
Baca: Tak Terima Dimarahi di Depan Teman, Suami Tembak Istri dengan Airsoft Gun di Tanjung Priok
Dengan masuknya Gigih Prakoso sebagai dirut baru maka pihak PGN berharap adanya peningkatan produksi gas bumi sehingga dapat mengurangi impor minyak dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Akan optimalisasi value baik dari sisi pengelolaan gas harusnya bisa meningkat dari aksesibilitas ini lebih mudah akses semua pelanggan tidak hanya pelanggan tertentu kemudian," ungkap Dilo.
Selama semester I 2018, PGN juga telah menyelesaikan pembangunan pipa sepanjang lebih dari 87 km, sehingga panjang pipa yang dioperasikan PGN berjumlah 7.481 km.