Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Anjloknya IHSG Berhubungan dengan Batalnya Kenaikan Harga BBM

Indeks Harga Saham Gabung menunjukkan penurunan hingga 1,82 persen atau 106 poin di level 5714,496 pada pukul 12.30 WIB.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Anjloknya IHSG Berhubungan dengan Batalnya Kenaikan Harga BBM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/7/2017). Perdagangan IHSG pada pembukaan pertama usai libur lebaran naik 0,29 persen atau 16,89 poin di level 5.846.60. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabung menunjukkan penurunan hingga 1,82 persen atau 106 poin di level 5714,496 pada pukul 12.30 WIB.

Diketahui, sejak penutupan pada Rabu (10/10/2018), IHSG menujukkan pelemahannya.

Anjloknya IHSG lantas dikaitkan dengan momentum yang baru terjadi kemarin petang, di mana Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengumumkan rencana kenaikan bahan bakar jenis premium.

Namun, satu jam setelahnya terkonfirmasi bahwa rencana tersebut batal. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat sedikit korelasi antara batalnya kenaikan harga premium dengan turunnya IHSG.

"Saya lihat IHSG ada koreksi. yang jelas ini preseden buruk, apalagi (diumumkan) di acara internasional," ujar Bhima, Kamis (11/10/2018).

Bhima memprediksi hal ini juga akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Rupiah diperkirakan juga akan menunjukkan pelemahan karena penjualan asing terus terjadi.

Baca: Alasan Teknis Kenapa Speaker Advan G3 Berlabel Harman/Kardon Dibenamkan di Muka

Dalam setahun terakhir, penjualan asing di pasar modal sudah melepas sekitar Rp 54 triliun. "Ini akan memperburuk sentimen," kata Bhima.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, dihubungi terpisah, pengamat pasar modal Satrio Utomo mengatakan, anjloknya IHSG tak sepenuhnya akibat batalnya kenaikan harga Premium.

Kalaupun ada pengaruhnya, hanya sedikit sekali. Koreksi IHSG lebih banyak dipengaruhi saham perbankan yang tak terlalu bagus.

"Ini lebih efek bursa global yang tidak menentu daripada Premium," kata Satrio.

Satrio mengatakan, keberadaan premium saat ini sudah semakin jarang. Sehingga jika harganya naik, pengaruhnya cenderung kecil.

Meski begitu, saat ini pasar sedang menunggu. Menurut Satrio, kemungkinan dalam satu atau dua hari berikutnya baru terlihat apakah batalnya kenaikan premium akan mempengaruhi IHSG.

"Sekarang tinggal yang negatif jangka menengah. Saya khawatir kalau tidak ada berita positif dalam jangka pendek, tetap saja IHSG akan jatuh," kata Satrio.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IHSG Anjlok, Gara-gara Premium Batal Naik?" 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas