Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Akselerasi Infrastruktur, Emiten Penyewaan Alat Berat Masih Prospektif

Posisi saham SKRN menjelang penutupan perdagangan sesi I hari ini berada di level Rp 1.250 per saham.

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Akselerasi Infrastruktur, Emiten Penyewaan Alat Berat Masih Prospektif
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/7/2017). Perdagangan IHSG pada pembukaan pertama usai libur lebaran naik 0,29 persen atau 16,89 poin di level 5.846.60. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perusahaan penyewaan crane dan alat berat, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) dinilai analis masih cukup prospektif sebab pemerintah berkomitmen mengakselerasi pembangunan infrastruktur.

Posisi saham SKRN menjelang penutupan perdagangan sesi I hari ini berada di level Rp 1.250 per saham.

Angka tersebut masih 78,57 persen lebih tinggi dibandingkan saat perseroan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang dipatok Rp 700 per saham.

Harga saham perusahaan penyewa alat berat untuk proyek infrastruktur ini sempat menyentuh Rp 1.620 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan bahwa fluktuasi yang terjadi pada saham emiten berkode SKRN tersebut hanya karena mekanisme pasar.

“SKRN itu hanya koreksi 1,18 persen (hingga siang ini). Itu semua karena jalannya mekanisme pasar,” kata saat dihubungi, di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Baca: APPSI Tolak Pandangan Kenaikan Harga Dilakukan Pedagang Pasar

Nafan tersebut menyatakan bila dilihat secara industri, bidang usaha yang dijalankan oleh Superkrane masih sangat prospektif.

BERITA REKOMENDASI

“Pemerintah berkomitmen melakukan akselerasi infrastruktur, seharusnya memberikan katalis positif bagi SKRN,” ujarnya.

Sekedar informasi, ketika IPO Superkrane melepas 300 juta saham atau setara 20 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan.

Harga pelaksanaan IPO Rp 700 per saham, sehingga perseroan meraup dana Rp 210 miliar. Merujuk harga saham perdana, kapitalisasi pasar Superkrane mencapai Rp 1,05 triliun.

Dana hasil IPO, sekitar 50 persen akan digunakan perusahaan untuk membayar uang muka crane baru, 25 persen untuk membayar utang, dan sisanya untuk modal kerja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas