Sandiaga Menilai Pemerintah Boros Dalam Mengelola Anggaran dan Utang.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Belakangan ini nilai Rupiah bertengger di kisaran Rp 15.000 per-Dollar AS.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Belakangan ini nilai Rupiah bertengger di kisaran Rp 15.000 per-Dollar AS.
Sandiaga Uno yang merupakan calon wakil presiden punya komentar tersendiri mengenai pelemahan rupiah tersebut.
Baca: Berstatus Tersangka & Dicekal, Ahmad Dhani Mengadu Langsung ke Menkopolhukam Wiranto Piye Iki Pak?
Menurutnya pelemahan rupiah karena ada faktor eksternal dan internal seperti tidak kuatnya struktural perekonomian di Indonesia dan terlena dengan impor.
"Saya bilang memang ada faktor eksternal dan internal. Kita gak reform struktural kita gak perkuat ekonomi kita dengan industri manufakturing berbasis ekspor tapi kita terlena dengan impor sumber produksi nasional kita," kata Sandiaga Uno saat ditemui di kawasan Kuningan, Sabtu (21/10/2018).
Selain itu Sandiaga Uno juga menilai kalau pemerintah boros dalam mengelola anggaran dan utang.
Lantas mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku akan meningkatkan sektor industri yang diantaranya sektor industri manufakturing yang berbasis ekspor, lalu meningkatkan lapangan kerja dan mereformasi perpajakan.
Baca: Agenda Pemeriksaan Soal Sedot Lemak, Asisten Ratna Sarumpaet Diperiksa Polisi
"Kita harus ambil alih ekonomi kita, industri itu 20 persen, kita mau bangun lagi industri manufakturing yang padat karya yang bisa untuk meningkatkan investasi dan berorientasi ekspor," pungkas Sandiaga Uno.(*)