Apindo Ragu Feedmill Jadi Penyebab Tingginya Harga Jagung
Gudang-gudang pabrik pakan ternak (feedmill) tidak cukup besar untuk bisa menampung produksi jagung pakan yang mencapai hampir 30 juta dalam setahun
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Peternakan dan Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit menuturkan, gudang-gudang pabrik pakan ternak (feedmill) tidak cukup besar untuk bisa menampung produksi jagung pakan yang mencapai hampir 30 juta dalam setahun ini.
“Bulog saja sebagai badan logistik kapasitas gudangnya cuma berapa ribu ton,” ujarnya seperti yang dilansir dari Kontan, Rabu (14/11/2018) kemarin.
Anton kemudian memberi gambaran, per tiga bulan, produksi jagung nasional bisa mencapai 10 juta ton jika mengikuti klaim Kementan. Apabila 70 persennya disebutkan diserap oleh feedmil, maka tiap tiga bulan pabrik pakan besar ini memiliki stok 7 juta ton jagung pakan.
Padahal kebutuhan jagung industri hanya 700 ribu ton per bulan atau setara 2,1 juta ton dalam satu kuartal.
Baca: Kekuatan Besar Jokowi - Maruf Amin Diklaim Timses dari Kiai-kiai Kampung
Ditambah dengan buffer stock sekitar 1 juta ton untuk 1,5 bulan, kelebihan jagung yang bisa diserap feedmil dari petani hanya mencapai 4 juta ton.
Sementara itu, Ketua Presidium Peternak Layer Nasional Ki Musbar Mesdi meminta Kementan melihat keadaan tersebut.
Menurutnya, saat ini harga jagung sudah melonjak hingga Rp5.700 -Rp5.800 kilogram rata-rata secara nasional. Padahal, harga yang direkomendasikan untuk jagung pakan hanyalah Rp4.000-an per kilogram.