Ekonomi Digital Akan Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja di Asia Tenggara
Lapangan kerja tersebut tercipta dengan semakin banyaknya e-commerce yang akan meningkatkan layanan pengiriman barang dan juga makanan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ekonomi digital diprediksikan akan menciptakan 1,7 juta lapangan kerja di Asia Tenggara hingga tahun 2025.
Prediksi yang dilakukan oleh Google dan Temasek yang dilansir dari Chanel News Asia, prediksi menunjukkan tiga kali peningkatan dibandingkan lapangan kerja berbasis bisnis internet di tahun 2018 ini.
Lapangan kerja tersebut tercipta dengan semakin banyaknya e-commerce yang akan meningkatkan layanan pengiriman barang dan juga makanan.
Adapun nilai yang dihasilkan dari digital ekonomi pada 2025 diperkirakan mencapai 240 miliar dolar AS, lima kali lebih banyak dari estimasi Google-Temasek.
Baca: Luhut Jawab Tudingan Kegagalan Pengelolaan Ekonomi di Bawah Pemerintahan Jokowi
Dari penilitian tersebut, nilai transaksi atau Gross Merchandise Value (GMV) dari ekonomi digital pada tahun 2018 diperkirakn akan mencapai 72 miliar dolar AS , naik 37 persen dari tahun sebelumnya.
Dari perkiraan capaian tersebut, untuk e-commerce saja nilai transaksinya diperkirakan mencapai 23 miliar dolar AS.
Studi ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2016 yang berisi memgenai perkembangan e-commerce, travel online, dan media online.
Pada laporan terbaru munculah sektor-
sektor ekonomi digital baru seperti pengiriman makanan online serta aplikasi musik dan video berlangganan.
Google dan Temasek pun mencatat saat ini ada lebih dari 350 juta pengguna internet di seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam hingga Juni 2018. 90 juta lebih banyak dari tahun 2015.
Dengan jumlah tersebut menjadikan Asia Tenggara sebagai pengguna Internet terbanyak di dunia dan lebih dari 90 persen selalu mengakses internet dari handphone mereka.