Barry Callebaut-Garudafood Perluas Kemitraan Pasokan di Indonesia
Perjanjian jangka panjang kedua ini merupakan komitmen dari kesuksesan kerjasama kemitraan antara Barry Callebaut dan Garudafood
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Garudafood, salah satu perusahaan makanan dan minuman di Indonesia dan Barry Callebaut Group, produsen cokelat dan produk cokelat global, mengumumkan penandatanganan perjanjian untuk tambahan pasokan jangka panjang sebesar 7.000 ton cokelat per tahun ke pabrik biskuit Garudafood di Rancaekek, Jawa Barat.
Barry Callebaut mengharapkan pengiriman volume tambahan dimulai pada pertengahan tahun 2019.
Konsep ‘Pabrik di dalam Pabrik,’ akan diimplementasikan di pabrik biskuit Garudafood Rancaekek dengan nilai investasi Rp 40 miliar.
CEO Garudafood Hardianto Atmadja, mengatakan, kolaborasi kedua perusahaan ini juga meliputi inovasi dan pengembangan produk baru serta peningkatan kualitas produk. Hal ini akan semakin memperkuat posisi Garudafood sebagai market leader di Indonesia.
Perjanjian jangka panjang kedua ini merupakan komitmen dari kesuksesan kerjasama kemitraan antara Barry Callebaut dan Garudafood, yang telah dimulai sejak Juni 2015.
Baca: Polisi Gadungan Kelabui Anak Kades Hingga Perawat, 'Mereka Hanya Korban Perasaan'
Hingga saat ini realisasi dari perjanjian tersebut adalah membangun pabrik coklat pertama Barry Callebaut di area pabrik Garudafood Gresik dan telah memasok lebih dari 10.000 metrik ton coklat ke Garudafood.
“Kolaborasi ini juga merupakan bagian dari strategi “open innovation” kami dan mendukung Industri 4.0, sehingga produk kami memiliki kualitas yang setara dengan kelas dunia. Kami juga semakin mengintensifkan kolaborasi dengan Barry Callebaut yang akan mendukung kinerja Garudafood dalam menghasilkan produk-produk inovatif untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen Indonesia dan mancanegara,” kata Hardianto dalam rilisnya, Selasa (26/11/2018).
Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pacific mengatakan, perluasan bisnis ini juga akan memperkuat keberadaan kami di Indonesia, negara terpadat ke-empat di dunia dengan lebih dari 260 juta orang dan salah satu ekonomi paling hidup di Asia Pasifik.
Kehadiran Barry Callebaut di Asia dimulai pada Juli 1997 ketika perusahaan membuka pabrik cokelat pertamanya di Singapura.
Di Asia dan saat ini telah mengoperasikan lima pabrik cokelat (China, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura), tiga pabrik cokelat (dua di Indonesia dan satu di Malaysia) dan satu pabrik cokelat dan kakao gabungan (di Malaysia).
Saat ini Barry Callebaut memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia yaitu di Gresik, Bandung, Makassar dan Lampung. Selain itu Barry Callebaut juga berkomitmen untuk memperluas kegiatan keberlanjutannya (sustainability program) bagi petani kakao di Indonesia melalui ‘Forever Chocolate Program’.