Presiden Joko Widodo Minta Produksi Yamaha 75% untuk Pasar Ekspor
Jokowi mengharapkan angka kapasitas produksi itu dapat dibalik keadaannya menjadi 75% ekspor dan 25% untuk dalam negeri.
Penulis: Brian Priambudi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Brian Priambudi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menghadiri pelepasan ekspor motor Yamaha yang ke 1,5 juta unitnya.
Angka tersebut mengartikan 25% kapasitas produksi PT Yamaha Indonesia Motors Manufacturing (YIMM) digunakan untuk memenuhi pasar ekspor.
Sedangkan 75% sisa kapasitas produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengharapkan angka kapasitas produksi itu dapat dibalik keadaannya menjadi 75% ekspor dan 25% untuk dalam negeri.
"25% buat ekspor, 75% buat dalam negeri. Ya nanti 5 tahun dibalik," ujar Jokowi dalam sambutannya di pabrik YIMM Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).
Baca: Yamaha Catat Sejarah, Ekspor Sepeda Motor yang ke 1,5 Juta Unit
Menurutnya jika keadaan impor lebih besar dari ekspor merupakan permasalahan yang harus segera diatasi.
Oleh karena itu, Jokowi sangat mengapresiasi PT YIMM yang telah meraih prestasi dengan pabrik jumlah ekspor terbesar di Indonesia, yakni 1,5 juta.
"Oleh sebab itu saya sangat senang hadir di Yamaha, karena di 2014 produksi untuk ekspor saat itu 23 ribu, sekarang sampai 338 ribu motor," ungkapnya.
Selain itu dirinya juga mengapresiasi tingkat komponen dalam negeri produk motor Yamaha yang mencapai 94%.
"Ini lah yang terus kita cari. Karena kalau untuk ekspor tapi bahan bakunya impor, itu yang menyebabkan defisit neraca perdagangan," ujarnya.
Jokowi berharap kedepannya YIMM dapat meraih prestasi lain yang lebih membanggakan baik menambah jumlah ekspor, maupun menambah investasinya di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.