Seam Group Gandeng Ascort Asia dan BRI Untuk Ekspansi Bisnis Infrastruktur
Tujuannya adalah untuk memberikan pendanaan optimal atas proyek-proyek yang akan dikerjakan oleh Seam Group
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sumber Energi Alam Mineral atau Seam Group, perusahaan yang berfokus pada pengembangan bisnis infrastruktur akan melakukan aksi korporasi melalui penerbitan Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI JP).
Penerbitan surat berharga tersebut akan menggandeng Ascort Asia Group selaku konsultan independen dalam penerbitan dan pendistribusian SBI JP tersebut ke para calon investor ritel secara terbatas.
Untuk menjaga independensi dan transparansi (Good Corporate Governance) yang baik atas rencana penerbitan ini, maka beberapa pihak independen dilibatkan dalam rencana penerbitan SBIJP tersebut, termasuk Bank Rakyat Indonesia selaku Agen Pemantau, Agen Pemegang Jaminan dan Agen Pembayaran.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama yang digelar pada Senin (3/12/2018) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Asep Sulaeman Sabanda (Founder & CEO SEAM Group), Anthony Soewandy (Group CEO ASCORT ASIA) dan Tjondro Prabowo (VP Investment Services Bank BRI).
Selain itu juga turut hadir oleh Sakariyas (Bupati Katingan Kalimantan Tengah), Susy Liestyowaty (mantan Direktur Compliance BRI), dan anggota DPRD Katingan, Kalimantan Tengah.
Asep Sulaeman Subanda selaku Founder sekaligus CEO Sean Group, mengharapkan kerjasama dengan Ascort Asia Group akan mempercepat rencana penyelesaian beberapa infrastruktur jalan dan pelabuhan laut yang telah mereka rencanakan.
"Kami bangga sekali dapat menggandeng pakar pendanaan ritel sekaliber Ascort Asia Group sehingga rencana aksi korporasi kami dapat terjamin penyelesaiannya dari sudut waktu dan dana secara efektif. Kami juga mengharapkan pendampingan dari Ascort Asia dalam persiapan IPO beberapa anak perusahaan Seam Group," ujar Asep Sulaeman Subanda.
Sementara itu Anthony Soewandy yang merupakan Group CEO Ascort Asia mengatakan pihaknya merasa bangga Seam Group memilih instrumen Surat Berharga Investasi Jangka Pendek (SBI JP) yang merupakan produk unggulan dari Ascort Financial.
Tujuannya adalah untuk memberikan pendanaan optimal atas proyek-proyek yang akan dikerjakan oleh Seam Group dan anak usahanya bahkan pendampingan hingga IPO nantinya.
"Kami percaya dengan diferensiasi bisnis yang dimiliki SEAM Group, akan membawa Grup perusahaan ini menjadi konglomerasi generasi baru di Indonesia," tutur Anthony Soewandy.
Sakariyas, Bupati Katingan Kalimantan Tengah dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Daerah siap mendukung sepenuhnya rencana investasi Seam Group di Katingan.
"Kelak akan banyak membantu perusahaan-perusahaan daerah dan swasta dengan terbangunnya beberapa infrastruktur dan fasilitas yang akan dibangun oleh Seam Group," kata Sakariyas.
Seam Group merupakan grup perusahaan konglomerasi yang telah berdiri sejak tahun 1995 dengan bisnis utamanya di sektor infrastruktur, yang didukung oleh bisnis peternakan di Subang, Jawa Barat.
Tidak hanya itu, mereka juga didukung proyek pengembangan energi terpadu di Katingan, Kalimantan Tengah, termasuk pertambangan batu bara, pembangkit listrik, jalan pertambangan, kawasan industri, pemeliharaan jalan tol Cipali dan pelabuhan laut.
Ascort Asia Group melalui PT Ascort Asia Indonesia adalah konsultan manajemen yang piawai dalam penanganan corporate financing advisory, corporate management consulting, private placement & wealth advisory untuk nasabah individual.
Berbekal pengalaman dan para professional yang dimilikinya sebagai group konsultan jasa keuangan dengan jaringan multinasional, Aacort Asia Group menghadirkan produk yang dikemas khusus dalam bentuk Surat Berharga Investasi Jangka Pendek atau SBI JP.
SBI JP merupakan alternatif sumber pendanaan untuk membiayai proyek sektor riil. Namun untuk penerbitan SBI JP tersebut diwajibkan proses Uji Tuntas Kelayakan yang dilakukan secara lengkap.
Uji Tuntas Kelayakan tersebut terutama dilakukan pada profil proyek yang akan dibiayai, kondisi dan legalitas agunan, kemampuan pengembalian dana, kelancaran arus kas dan laporan keuangan yang telah di-audit oleh Kantor Akuntan Publik.