Universal Robots Lirik Peluang dari Roadmap Making Indonesia 4.0
Barutahap baru lahir dalam hal penerapan Industri 4.0, Indonesia telah adopsi teknologi otomasi cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universal Robots berinvestasi secara besar-besaran di Indonesia untuk menawarkan solusi otomasi, mengembangkan jaringan mitra dan mempromosikan pemahaman akan dunia robotik.
Ini sejalan dengan roadmap Indonesia bertajuk “Making Indonesia 4.0” yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030 dengan pertumbuhan PDB sebesar tujuh persen dan industri manufaktur yang berkontribusi hingga 26 persen.
Sakari Kuikka, General Manager, Asia Tenggara dan Oseania di Universal Robots mengatakan, Indonesia masih berada di tahap baru lahir dalam hal penerapan Industri 4.0.
Meskipun demikian, adopsi teknologi otomasi cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami melihat potensi besar untuk meningkatkan kesadaran dan adopsi otomasi robot sebagai pemacu bangsa yang mendorong Indonesia menjadi pusat manufaktur terkemuka di kawasan Asia Tenggara dan masuk dalam 10 negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030,' kata Sakari di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Telah hadir di Indonesia sejak tahun 2013, UR mendistribusikan cobot-nya melalui distributor teknologi Indonesia dan mitra integrator sistem, yaitu PT Citra Niaga Cemerlang, PT. Dharma Precision Tools, PT Surya Sarana Dinamika dan yang terbaru, PT Handal Yesindo Sejahtera. Di Indonesia, cobot digunakan di industri-industri, seperti otomotif, FMCG, teknik presisi, plastik dan polimer, serta kemasan.
Turut mengambil bagian dalam meningkatkan pemahaman akan teknologi robot dan kompetensi teknis di Indonesia, UR menjalin kerja sama dengan para mitranya untuk menyediakan lokakarya langsung dan seminar cobot bagi masyarakat luas.
Baca: Para penemu Togo menyulap sampah dari seluruh dunia menjadi robot
Perusahaan juga memiliki platform Akademi UR, yang menawarkan pelatihan robotik berkelas, dengan sembilan modul yang disediakan online tentang pelatihan pemrograman dasar untuk robot UR.
“Kami bekerja sama dengan mitra kami yang memiliki keahlian teknologi untuk menilai, merekomendasikan, dan menerapkan solusi UR yang tepat, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang baru mengenal otomasi," katanya.
Cobot, yaitu robot yang dirancang untuk dapat bekerja berdampingan dengan manusia secara aman, adalah segmen otomasi industri yang paling cepat berkembang, yang diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat menjadi 34 persen dari semua penjualan robot industri di tahun 2025, menurut Federasi Internasional Robotika (International Federation of Robotics/IFR).
Cobot yang ringan, ringkas dan fleksibel dapat bekerja di ruang kecil dan di berbagai industri. Dengan fitur keamanan built-in, robot-robot ini aman untuk bekerja dari jarak dekat dengan manusia tanpa perlu memasang pembatas keamanan (tergantung pada penilaian risiko).
Cobot juga memiliki harga yang kompetitif dan jika dibandingkan dengan robot industri tradisional, lebih murah dalam hal pengaturan. Cobot membuat otomasi dapat diakses oleh semua bisnis dari berbagai skala.
Penerapan otomasi dan robotik di Indonesia masih berada dalam tahap awal.
IFR menempatkan Indonesia di peringkat ke-41 secara global dalam hal adopsi otomasi dengan tingkat densitas robot sebanyak lima robot industri per 10.000 karyawan di tahun 2016, jauh di bawah rata-rata standar dunia sebanyak 74 robot industri. Indonesia juga tertinggal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya dalam Global Innovation Index 2017, menduduki peringkat 87 dari 120 negara.
Hambatan dalam hal inovasi di negara ini mencakup tingkat pendidikan yang rendah secara keseluruhan dan investasi yang kecil di bidang penelitian dan pengembangan (R&D). Indonesia hanya menginvestasikan 0,2 persen dari PDB dalam hal R&D dibandingkan dengan Singapura dan Vietnam yang berinvestasi sekitar 2,5 persen dari PDB.
Saat ini lebih dari 27.000 cobot UR telah digunakan secara global, yang memberi keuntungan bagi banyak perusahaan, berapa pun skala bisnis mereka, dari berbagai industri.
Di Indonesia, cobot UR mampu meningkatkan produktivitas, kualitas hasil dan keselamatan pekerja, dengan penghematan biaya tahunan sebesar lebih dari 80 ribu dollar AS (Rp 1,15 miliar) di PT JVC Electronics Indonesia.
UR berpartisipasi di ajang Manufacturing Indonesia, yang merupakan pameran teknologi dan layanan manufaktur terbesar di Indonesia, yang digelar mulai dari tanggal 5 hingga 8 Desember 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pengunjung dapat merasakan langsung aplikasi cobot di Booth C600, Hall C1.
Demi membantu meningkatkan pemahaman akan teknologi robot dan kompetensi teknis, UR akan memperkenalkan platform Akademi UR dan UR +. Program pelatihan Akademi UR bekerja bersama dengan UR +, platform online yang memanfaatkan ekosistem global dari pengembang pihak ketiga UR. Platform ini menawarkan sejumlah besar sumber daya mulai dari end-effector dan aksesori cobot hingga vision camera dan software.
Perusahaan juga akan memamerkan tool Application Builder barunya, yang menampilkan aplikasi berbasis mesin.
Tool konfigurasi online yang tersedia di situs web UR ini menyediakan proses selangkah demi selangkah untuk memilih robot yang tepat dan tool end-of-arm, menentukan pro dan kontra berbagai opsi konfigurasi, dan mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan solusi yang lengkap.
Demo ini akan menunjukkan kepada pengunjung betapa mudahnya mengonfigurasi tool tersebut melalui tablet layar sentuh interaktif UR yang instruksi-instruksinya disimulasikan oleh cobot UR3e.