Penjualan Properti Non Subsidi Tahun 2018 di Jateng Hanya 297 Unit
Real Estate Indonesia (REI) Jateng mengaku kondisi bisnis properti di tahun ini terbilang sulit.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Real Estate Indonesia (REI) Jateng mengaku kondisi bisnis properti di tahun ini terbilang sulit.
Penjualan properti tahun 2018 "terjun bebas" dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu diungkap Humas DPD REI Jateng, Dibya K Hidayat saat penutupan Properti Expo ke 10, kemarin.
Dibya menyebut, total penjualan properti non subsidi di Jateng selama 2018 tercatat sebanyak 297 unit.
Angka ini turun apabila dibanding penjualan tahun sebelumnya.
"Tahun 2017 penjualan sebanyak 407 unit, tahun ini turun," kata Dibya.
Menurunnya bisnis properti di Jateng tahun ini diakui Dibya tak lepas dari kondisi politik dan fenomena wait and see masyarakat.
"Kondisi memang tidak bagus tahun ini," katanya.
Menurut Dibya, selain angka penjualan yang turun, target yang telah ditetapkan juga tidak terpenuhi.
Pada Properti Expo 10 yang terakhir di 2018, REI Jateng mencatat jumlah transaksi mencapai angka Rp 34 miliar.
Jumlah itu merupakan total transaksi penjualan 31 unit rumah.
"Tapi yang masuk ke perbankan lebih dari itu karena banyak masyarakat yang melakukan transaksi setelah pameran," katanya.
Sementara itu Bank Mandiri yang mensupport kegiatan Properti Expo 10 mencatat 80 orang Hot Prospek yang kemungkinan besar akan melakukan transaksi KPR perumahan.