PT Chandra Asri Petrochemical Dapat Dana 172 Juta Dolar AS dari JBIC Jepang dan BNP Paribas
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) mendapat dana segar senilai 172 juta dolar AS, Senin (17/12/2018).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) mendapat dana segar senilai 172 juta dolar AS, Senin (17/12/2018).
Dana itu berasal dari Bank Kerjasama Internasional Jepang (JBIC) dengan nilai 103 juta dolar AS dan sisanya 69 juta dolar AS dari BNP Paribas Bank cabang Tokyo.
"Dana tersebut untuk pembangunan pabrik baru CAP di Indonesia yang terus mengembangkan usahanya sampai saat ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (18/12/2018).
Sedangkan lembaga penjamin swasta pinjaman tersebut dipegang oleh asuransi Nippon Export and Investment Insurance Co., Ltd. (NEXI) yang bermarkas di NishiKanda Chiyodaku Tokyo Jepang.
"Suku bunga yang dikenakan sekitar 1,5 persen setahun, sangat kecil kalau dibandingkan suku bunga pinjaman modal kerja di Indonesia," kata dia.
Baca: Tiga Jasad Ditemukan di Dalam Mobil, Polisi Jepang Menduga Korban Bunuh Diri Gunakan Briket
Pinjaman ini, akan digunakan CAP untuk membangun pabrik barunya di dalam kompleks Petrokimia Indonesia Jawa Barat Banten Cilegon, pabrik produksi polyethylene tinggi density (HDPE), linear low density polyethylene (LLDPE) dan metalosena linear low density polyethylene (mLLDPE).
Pabrik barunya tersebut dengan membeli seperangkat peralatan pabrik dari Toyo Engineering Corporation Jepang.
Di Indonesia, kapasitas produksi domestik tidak dapat mengikuti permintaan produk Petrokimia yang menyertai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan keadaan ketergantungan pada impor untuk sebagian besar permintaan domestik terus berlanjut.
Domestik produksi polyethylene telah digunakan khususnya sebagai bahan plastik, seperti berbagai produk sehari-hari hanya sekitar 50 persen dari permintaan domestik.
"Proyek ini adalah untuk memberikan kontribusi bagi substitusi impor polyethylene seiring meningkatnya permintaan. Di masa mendatang di Indonesia sejumlah investasi modal di bidang Petrokimia diharapkan," kata dia.
Baca: Masyarakat Jepang Keluhkan Penyalahgunaan Kartu Kredit Secara Tidak Sah yang Dilakukan PayPay
Sementara pihak JBIC berusaha mendukung ekspor peralatan dan sejenisnya sesuai dengan pembangunan pabrik Petrokimia baru oleh perusahaan-perusahaan Jepang di bidang Petrokimia.
"Melalui penciptaan peluang bisnis, bank-bank Jepang ini berkontribusi pada pemeliharaan dan peningkatan daya saing internasional industri Jepang," ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Indonesia dalam menuju Indonesia 4.0 terkait kebijakan yang ditujukan untuk kemajuan industri manufaktur dalam negeri, telah meningkatkan kapasitas ekspor dan melepaskan ketergantungan impor dengan peningkatan kapasitas produksi produk Petrokimia.
"Proyek ini adalah kebijakan industri pemerintah Indonesia dan cocok juga dengan kebijakan dari Jepang," ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.