Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenristek Dikti: Produk Hasil Inovasi Tanpa Melihat Kebutuhan Pasar Hanya Akan Jadi Sampah

Selain memberi manfaat, produk inovasi yang dikembangkan harus juga bernilai, baik dari aspek ekonomi, sosial maupun budaya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemenristek Dikti: Produk Hasil Inovasi Tanpa Melihat Kebutuhan Pasar Hanya Akan Jadi Sampah
HANDOUT
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jumain Appe 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jumain Appe menyatakan, pengembangan produk-produk inovatif tetap perlu memperhatikan kebutuhan dan manfaatnya bagi publik (masyarakat). Tanpa melihat itu, produk inovatif yang dihasilkan dari riset hanya akan berakhir sia-sia.

"Jadi kKita harus mengembangkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kalau tidak sesuai dengan kebutuhan, produk inovasi tersebut akan jadi sampah, sia-sia," kata Jumain Appe di acara Ekspose Produk Inovasi sebagai Capaian Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Rabu (19/12/2018).

Jumain menambahkan, tingkat manfaat untuk masyarakat bisa menjadi acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah inovasi yang dikembangkan.

Karena itu, agar produk inovasi bisa berhasil, proses pengembangannya harus melihat kebutuhan pasar, sehingga kelak saat produk tersebut siap dikomersialkan bisa memberi dampak langsung ke masyarakat.

Baca: Bawaslu: Kotak Suara Pemilu dari Kardus Rawan Rusak Terpapar Air dan Terbakar

"Karena itu, kita dorong perguruan tinggi dan masyarakat melukukan pengembangan dan merubah kreativitas menjadi sesuatu yang bermanfaat," ungkap Jumain Appe.

Jumain menambahkan, selain memberi manfaat, produk inovasi yang dikembangkan harus juga bernilai, baik dari aspek ekonomi, sosial maupun budaya. "Bermanfaat saja tidak cukup kalau produk itu tidak memiliki nilai," tegasnya.

Baca: Fahri Hamzah: KPU Miskin Inovasi Selenggarakan Pemilu 2019

Jumain Appe lalu menyebutkan, ada tiga elemen utama yang harus diperhatikan dalam mengembangkan inovasi agar produknya bisa bersaing di pasar internasional. Yakni, mendorong kreativitas, menjalankan Inovasi dan mengembangkan enterpreunership. Ketiga elemen tersebut harus disatukan agar produk inovasi asal Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Berita Rekomendasi

Keberpihakan regulator

Jumain Appe juga menegaskan, pemanfaatan dan pemasaran produk-produk inovasi teknologi juga mutlak membutuhkan keberpihakan dan penguatan regulasi dari pemerintah.

"Mesti ada aturan yang mendorong keberpihakan, yang dapat diwujudkan dengan penggunaan hasil inovasi dan teknologi anak bangsa di dalam negeri. Setelah produknya di-launching, maka langsung digunakan nasional," ungkap Jumain Appe.

Soal keberpihakan dari pemerintah, Jumain mencontohkan Korea Selatan dan China, yang selama ini pemerintahnya sangat mendukung produk-produk inovatif dari anak bangsa mereka. Jika pun produk tersebut kualitasnya masih kurang bagus, produk itu tetap dipakai dulu dengan tetap melakukan proses penyempurnaan kualitasnya.

Dia mengingatkan, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat, regulasi yang ada kadang kurang mendukung inovasi tersebut. Dia mencontohkan inovasi produk motor listrik Gesits, agar sukses di pasar, motor ini butuh dukungan regulasi yang kondusif. Misalnya, menyangkut ketentuan pengujian kelayakannya sebagai moda transportasi.

   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas