Bulan Menanam Pohon Nasional, Sampoerna Kayoe Tanam 67 Juta Pohon
Di program ini, Sampoerna Kayoe bermitra dengan kelompok tani di penjuru Indonesia, dan secara berkala membagikan bibit sengon untuk ditanam bersama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sampoerna Kayoe sukses melakukan penanaman 67 juta pohon di berbagai daerah penjuru Indonesia, bekerja sama dengan para petani di berbagai wilayah lewat skema Penanaman Pohon Kemitraan yang digagas dan dijalankan peruasahaan ini.
Yang menarik, penanaman pohon yang ke-67 juta batang ini berlangsung pada bulan Desember 2018, bulan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional.
Riko Setyabudhy Handoko, CEO Sampoerna Kayoe mengatakan, program Penanaman Pohon Kemitraan dimulai sejak tahun 2001 dan melibatkan ribuan petani.
Melalui program ini, Sampoerna Kayoe bermitra dengan kelompok tani di penjuru Indonesia, dan secara berkala membagikan bibit pohon sengon untuk ditanam bersama.
"Sejak tahun 2001, Sampoerna Kayoe tidak pernah berhenti membagikan jutaan bibit setiap tahunnya. Program ini merupakan wujud dari komitmen Sampoerna Kayoe terhadap masa depan berkelanjutan," sebut Riko Setyabudhy Handoko dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Senin (24/12/2018).
Baca: Qualcomm Menang Atas Apple di Pengadilan Jerman
Riko menjelaskan, karena dijalankan sejak awal berdirinya perusahaan, komitmen ini mendapat napas baru bersamaan dengan transformasi brand yang dijalani Sampoerna Kayoe di tahun 2018, dengan semangat baru "Unlimit Possibilities".
"Di Sampoerna Kayoe, kami selalu berusaha mendobrak batasan kemungkinan. Mengubah yang terbatas jadi tak terbatas. Mengubah kemungkinan jadi kenyataan. Semua demi mewujudkan masa depan yang berkelanjutan," sebut Riko Setyabudhy Handoko.
Baca: Nyaris 20 Tahun Berkarya, Seventeen Pamit, Ifan: Terima Kasih, Sahabat Sepanggung Sehidup Semati
Riko menambahkan, berkat komitmen ini juga, Sampoerna Kayoe berhasil menjadi perusahaan pertama di dunia yang memperoleh sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) atas inovasinya mengembangkan kayu karet sebagai bahan baku produksi.
Sampoerna Kayoe didirikan tahun 1978 dan kini menjadi salah satu penyedia solusi engineered wood terkemuka di Indonesia dan di pasar Asia Tenggara.
Riko menjelaskan, Sampoerna Kayoe memiliki kapasitas produksi lebih dari 850,000 meter kubik per tahunnya dan produk-produk Sampoerna Kayoe kini diekspor ke 35 negara tujuan, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Korea dan Asia Tenggara.
Baca: BREAKING NEWS: Dylan Sahara Ditemukan Meninggal, Ifan Seventeen: Kirimin Al-fatihah Buat Istriku