Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Petani di Bima Bantah Gunakan Bibit Jagung Bantuan Pemerintah untuk Pakan Ternak

Sejumlah petani mengaku benih jagung bantuan tersebut dijadikan pakan ternak karena kualitasnya tidak sesuai dengan lahan mereka.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Petani di Bima Bantah Gunakan Bibit Jagung Bantuan Pemerintah untuk Pakan Ternak
Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian
Ilustrasi 

Laporan Reporter Kontan, Noverius Laoli

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Penolakan bantuan benih jagung dari pemerintah oleh petani karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan menimbulkan kegaduhan.

Sejumlah petani mengaku benih jagung bantuan tersebut dijadikan pakan ternak karena kualitasnya tidak sesuai dengan lahan mereka. Sementara sebagian lainnya membantah memberikannya sebagai bahan baku pakan ternak.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Desa Punti Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima Saifurrahman mengatakan, sampai saat ini, tidak ada satu pun petani binaannya yang menggunakan benih jagung batuan untuk pakan ternak. "Saat ini saya membina 37 kelompok tani di Bima,"ujarnya, Jumat (28/12/2018).

Ia menjelaskan,  bantuan benih jagung yakni varietas BISI-2 maupun Premiun 191, sudah ditanam petani dan kini tumbuh subur. Ia mengakui petani mengharapkan bantuan benih BISI  karena sebelumnya petani sudah menanam jenis ini.

Baca: Menhub Klaim Kemacetan Tol Minim Selama Natal dan Tahun Baru

“Dengan hadirnya bantuan benih BISI dan Premium, masyarakat merasa terbantu. Benih tersebut kini sudah tumbuh,” ungkapnya.

Sebelumnya, sempat beredar kabar kalau ada petani dari Bima juga yang menjadikan benih jagung bantuan tersebut sebagai pakan ternak. Mereka menilai bantuan bibit tersebut tidak cocok untuk dijadikan bibit jagung di lahan mereka.

Berita Rekomendasi

Fajrin, salah satu petani dari Bima mengakui saat ini bantuan varietas bibit jagung dari pemerintah tersebut tidak sesuai dengan pembahasan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

"Katanya stok untuk BISI-18 itu sudah habis, makanya pemerintah menyalurkan BISI-2 dicampur Premium-191,"ujarnya.

Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Bambang Sugiharto mengingatkan kepada petani, benih jagung tidak bisa dijadikan pangan ternak karena sudah di coating dengan pestisida. “Itu petani  terlalu men-dramatisir. Benih jagung dijadikan pakan ternak. Memang petani mau ternaknya keracunan?” tegasnya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas