Habiburokhman: Jangan Sampai Tourism Object Jadi Ajang Orang Menikmati Narkoba
Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal kasus dugaan pemerasan WN Malaysia dalam acara DWP 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman merespons soal kasus dugaan pemerasan Warga Negara (WN) Malaysia yang dilakukan sejumlah oknum polisi pada acara Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengapresiasi langkah Kadiv Propam Polri yang sudah mengusut kasus ini.
"Di satu sisi kita mengapresiasi tindakan yang dilakukan Kadiv Propam," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/12/2024).
Namun, sejak kasus itu mencuat, Habiburokhman mengaku mencari informasi terkait event musik tersebut.
Diungkapkannya, dirinya mendapat masukan dari masyarakat bahwa ada event-event tertentu rawan menjadi ajang konsumsi narkoba.
Baca juga: Pimpinan Dua Tingkat di Atas Oknum Polisi Pelaku Pemerasan WN Malaysia di Konser DWP Harus Diperiksa
"Juga ada masukan dari masyarakat bahwa ada event-event tertentu memang rawan, kita tidak menuduh ya, rawan gitu, nah itu yang harus kita antisipasi jangan sampai kita maunya jadi tourism object tapi malah jadi ajang orang menikmati narkoba," ujarnya.
"Jadi jangan sampai karena di Malaysia ancaman hukuman mati, 'Oh di Jakarta saja kayaknya kita bisa saja menikmati acara musik sambil leluasa mengkonsumsi narkoba' Itu jangan. saya bukan menuduh ya, itu jangan sampai terjadi," ujarnya.
18 Polisi Diduga Peras WN Malaysia
Sebelumnya Divisi Propam Polri memastikan 18 polisi diduga melakukan pemerasan terhadap WN Malaysia yang menonton gelaran internasional Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Mengenai jumlah (anggota yang diduga terlibat), jadi ada terdapat 18 orang masih tetap sama meliputi Polsek, Polres, Polda," kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Polisi Pemeras Warga Malaysia di Festival DWP Diganjar Mutasi, Ini Posisi Baru Mereka
Saat ini, lanjut Abdul Karim, belasan anggota polisi tersebut sudah dilakukan penempatan khusus (Patus) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Dan saat ini sudah kita tempatkan pada penempatan khusus di Divisi Propam Mabes Polri," ucapnya.
Lebih lanjut, Abdul Karim mengatakan pihaknya masih mendalami terkait motif para anggota polisi ini melakukan pemerasan saat itu.
"Motif masih didalami, ini harus kita gali karena menyangkut beberapa satuan kerja dari Polsek, Polres, Polda," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.