Menapak Awal Tahun, Begini Tips Memulai Usaha Dari CEO Green Nitrogen
dengan semangat kepeloporan dan pantang menyerah, maka bisa mewujudkan mimpi berbisnis dengan skala besar, meski terkesan remeh temeh.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Menapak awal tahun 2019, Adang Wijaya mengajak masyarakat tak takut memulai usaha.
Pendiri sekaligus pemilik Green Nitrogen di bawah naungan PT Global Insight Utama ini merasa dengan semangat kepeloporan dan pantang menyerah, maka bisa mewujudkan mimpi berbisnis dengan skala besar, meski terkesan remeh-temeh.
Adang mengungkapkan, dari perjalanan hidupnya memulai usaha penyediaan jasa layanan angin ban bernama Green Nitrogen yang menghasilkan angin dengan kemurnian hingga 99,5% berkat keuletan.
Kini, outlet Green Nitrogen bisa menjamur dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Makassar hingga mencapai sekitar 700 outlet.
"Kami yakin bisa mencapai 1.000 outlet tahun 2020," sebutnya.
Dalam berbisnis, Adang yakin keberkahan hanya akan diraihnya jika bisnis dikelola dalam konsep silaturahmi dan pengelolaan secara berjamaah.
Dia ingin bisnis ini lebih dahulu bermanfaat bagi orang-orang dekat di sekelilingnya. Karenanya, dia memberikan tujuh tips dalam memilih bisnis.
Yakni, menghindari janji keuntungan yang tinggi karena dia memastikan hal tersebut merupakan money game. Kedua, menghindari ketergantungan tinggi kepada salah satu keahlian SDM tertentu seperti chef atau stylist.
Ketiga, menghindari ketergantungan tinggi kepada teknologi sebab perkembangannya begitu cepat dan high invesment seperti berbisnis handphone atau warnet.
“Keempat hindari rekan bisnis yang belum dikenal kredibilitasnya. Lalu, coba hindari tingginya daya tawar vendor, sehingga sulit berpindah seperti BBM atau franchising business. Keenam, hindari tingginya daya tawar pelanggan, sehingga mereka mudah memilih dan berpindah. Contohnya BBM, air mineral, dan nitrogen. Terakhir wajib untuk menguasai proses. Mulai cari bahan baku hingga purna jual,” ujar Adang memberi saran.
Baginya, dalam membuat usaha hendaknya lebih dulu memilih sederhana, namun dibutuhkan. Daya tarik bisnis sebaiknya dimulai dari kepeloporan.
Alasannya, bisnis yang hadir pertama kali akan menjadi rekaman sejarah bagi ummat manusia, semisalnya merek IBM dan Microsoft.
Lalu, adanya keahlian inti yang berbeda, sulit ditiru, dan memberikan value signifikan buat pelanggan.
“Ketiga memberikan kualitas layanan prima sehingga melampaui harapan pelanggan layaknya dalam bisnis penerbangan atau perbankan. Keempat, diminati pelanggan, sehingga akan terus mencari dimana keberadaan produk tersebut,” sergahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.