Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gedung Chrysler yang Jadi Ikon Kota New York City Sejak 1930 Kini Dijual

“Sangat menyenangkan. Saya mendapat pertanyaan dari seluruh dunia," kata Darcy Stacom

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Gedung Chrysler yang Jadi Ikon Kota New York City Sejak 1930 Kini Dijual
untappedcities.com/DARK CYANIDE
The Chrysler Building di 42nd Street Kota New York 

Laporan Reporter Kontan, Wahyu Tri Rahmawati

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -  The Chrysler Building, sebuah karya besar Art Deco yang selama ini menjadi ikon kota New York segera dijual. Gedung pencakar langit dengan tinggi 77 lantai ini 90% dimiliki oleh Abu Dhabi Investment Council dan sisanya dimiliki Tishman Speyer.

Gedung Chrysler merupakan gedung tertinggi di dunia setelah selesai pada tahun 1930. Gedung ini menjadi gedung tertinggi di dunia selama 11 bulan sebelum akhirnya Empire State Building rampung dibangun pada tahun 1931. Tinggi gedung hingga atap mencapai 282 meter dan hingga puncak mencapai 319 meter.

“Sangat menyenangkan. Saya mendapat pertanyaan dari seluruh dunia," kata Darcy Stacom, chairman and head of New York City Capital Markets CBRE Group Inc kepada Reuters.

Bangunan dengan luas lebih dari 117.000 meter persegi ini direnovasi dengan biaya US$ 100 juta setelah Tishman mengakuisisi properti ini pada tahun 1997. Tishman kemudian mengurangi kepemilikannya. Abu Dhabi Investment Council membayar US$ 800 juta ketika membeli sahamnya pada tahun 2008.

Stacom mengatakan, lokasi The Chrysler Building di 42nd Street di sebelah timur Grand Central Terminal yang merupakan pusat transportasi utama Manhattan, cocok untuk pasar ritel yang lebih besar.

CBRE mengatakan, tingkat okupansi bangunan ini mencapai 80%. Tapi, Stacom menolak untuk mengungkapkan harga yang diminta untuk bangunan itu.

Berita Rekomendasi

Chrysler Building merupakan salah satu bangunan yang ada di Midtown, wilayah yang banyak ditinggalkan peritel gelombang e-commerce.

Apalagi, daya tarik Hudson Yards di sisi barat menarik minat perusahaan-perusahaan besar. Alhasil, sebagian Midtown kini kosong.

Tapi, Midtown masih menjadi pusat bisnis utama. JPMorgan Chase & Co berencana membangun kantor pusat baru di dekat Park Avenue. One Vanderbilt, satu menara perkantoran pun baru dibangun di sebelah barat GrandCentral.

Di sisi lain, bangunan lama masih menarik minat perusahaan-perusahaan. Misalnya saja Alphabet Inc dan Facebook yang menghuni bangunan berusia sekitar 100 tahun di Midtown South.

Keputusan untuk menjual properti didorong oleh banyak faktor, tidak jarang karena kinerja yang tidak memuaskan, kata Patrice Derrington, direktur program pengembangan real estat di Universitas Columbia.

"Kota New York terus-menerus menawarkan beragam format penyewa kantor yang tepat, menciptakan ekosistem pelengkap," katanya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas