INACA Sebut Kenaikan Harga Avtur Pemicu Banderol Tiket Pesawat Jadi Mahal
Selain avtur komposisi terbesarnya adalah biaya leasing pesawat. Setelah itu, ada biaya perawatan pesawat dan gaji pegawai.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Indonesia Nasional Air Carrier Asociation ( INACA) Ari Askhara mengakui tingginya harga avtur jadi faktor utama para maskapai menaikan harga tiketnya.
Sebab, biaya pengeluaran sebuah maskapai didominasi untuk pembelian bahan bakar.
"Komposisinya itu untuk fuel itu 40 sampai 45 persen di biaya operasional kita," ujar Ari di Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Ari menambahkan, selain avtur komposisi terbesarnya adalah biaya leasing pesawat. Setelah itu, ada biaya perawatan pesawat dan gaji pegawai.
Baca: Anggap Maskapai Penerbangan Tertekan, YLKI Sarankan Harga Tiket Pesawat Dinaikkan
"Struktur cost, itu banyak variabel, itu tergantung volatilitas kondisi market internasional karena pembayaran dalam bentuk dolar AS," kata Ari.
Ari menilai jika Pertamina bisa menurunkan harga avtur para maskapai juga bisa menurunkan harga tiket pesawatnya.
"Saya tidak memaksa Pertamina. Kalau Pertamina bisa menurunkan kami juga akan menurunkan," ucap dia.