Penyaluran Kredit BNI Tumbuh 16,2 Persen Jadi Rp 512,78 Triliun di 2018
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 512,78 triliun hingga akhir 2018.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
"Penyaluran kredit pun disalurkan dalam bentuk Kredit Investasi (KI) sebesar 29,1 lersen dari total kredit atau senilai Rp 149,27 triliun pada akhir 2018. Nilai KI tersebut tumbuh 14,6 persen yoy dari posisi 2017 yang mencapai Rp 130,29 triliun," jelasnya.
Pembiayaan di Sektor-Sektor Unggulan
Endang melanjutkan, sepanjang 2018, mredit BNI disalurkan secara selektif dan fokus pada pembiayaan sektor-sektor unggulan yang memiliki risiko terkendali atau relatif rendah.
Antara lain Sektor Manufaktur dengan porsi 19,1 persen dari total kredit yang disalurkan.
"Nilai kredit ke sektor Manufaktur tersebut mencapai Rp 98,03 triliun atau tumbuh 32,0 perse yoy dibandingkan 2017 yang mencapai Rp 82,74 triliun," jelasnya.
Kredit BNI lainnya disalurkan pada sektor Perdagangan, Restauran, dan Hotel (17,5 persen dari total kredit); Jasa Usaha (10,3 persen); Konstruksi (6,7 persen); Transporasi, Pergudangan, dan Komunikasi (6,1 persen); Pertambangan (3,6 persen); serta Jasa Sosial (3,1 persen).
Selain, BNI memprioritaskan kredit pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan pinjaman pada Segmen Korporasi.
Penyaluran Kredit ke proyek-proyek infrastruktur ini terutama tertuju ke proyek-proyek konstruksi dan jalan tol.
"Pertumbuhan kredit untuk proyek infrastruktur mencapai 11,1 persen yoy, yaitu dari Rp 99,51 triliun pada 2017 menjadi Rp 110,60 triliun pada 2018," katanya.
BNI juga fokus pada Supply Chain Financing dalam melakukan ekspansi pada Segmen Menengah, yaitu menyalurkan kredit pada debitur menengah yang memiliki keterkaitan bisnis dengan nasabah korporat BNI.
Khusus untuk pinjaman pada segmen Usaha Kecil, BNI mencatat pertumbuhan tertinggi pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu 42,9 persen yoy dan mencapai Rp 20,3 triliun. Pertumbuhan segmen Usaha Kecil tertinggi tercatat tersalurkan ke Sektor Agrikultur,yang meningkat 54,7 persen yoy.