Perjalanan Bisnis Eka Tjipta: Dari Penjual Permen hingga Jadi Orang Terkaya Nomor 3 di Indonesia
Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB pada usia 97 tahun.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB pada usia 97 tahun.
"Telah meninggal dunia Pukul 19.43 WIB Bapak Eka Tjipta Widjaja Sinarmas. Akan disemayamkan di rumah duka Gatot Subroto, Jakarta," tulis Managing Director Sinarmas Gandi Sulistyo, melalui pesan singkatnya, Sabtu (26/1/2019) malam.
Lahir di provinsi Fujian, China, pada tahun 1921, Eka dan ibunya pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1932 saat ia berusia 9 tahun.
Ekonomi keluarganya jauh dari kata layak. Eka tak bisa melanjutkan sekolah dan hanya tamat SD.
Baca: Ramalan Zodiak Minggu 27 Januari 2019, Taurus Sangat Santai untuk Hari Ini
Berbekal dari keinginan membantu perekonomia keluarga, ia mulai berkeliling menjual permen dan biskut di Makassar, Sulawesi Selatan.
Eka berjualan dari pintu ke pintu. Sembari menaiki sepeda, ia akan berhenti dan mengetuk pintu rumah calon pembeli tanpa kenal lelah.
Eka yang kala itu berusia 15 tahun sudah bisa menyumbangkan uang ke keluarga sekaligus menabung untuk modal di masa depan dari hasil jualan permen dan biskuit.
Pada 1938, di usianya yang ke-17, Eka sudah mendirikan toko Sinar Mas. Namun saat itu baru menjual beragam bahan makanan dan keperluan harian. Eka terus menunjukkan taringnya di bidang bisnis.
Pada 1968, ia mendirikan kilang minyak goreng kopras, Bitung Manado Oil Ltd di Sulawesi Utara. Kemudian mendirikan PT. Tjiwi Kimia pada 1976 yang bergerak di bidang bahan kimia dan tahun 1980, Eka bisa membeli 10 ribu hektar kebun kelapa sawit di Riau.
Tahun 1982, Eka membeli Bank International Indonesia (BII) dan memulai bisnis propertinya dengan nama Sinar Mas Group.
Sinar Mas Group saat ini punya deretan bisnis properti yang ada di berbagai penjuru Indonesia, bisnis kekuangan (finance) hingga pelebaran sayap bisnis ke sektor usaha lain seperti pengolahan kelapa sawit, usaha bidang komunikasi Smartfren dan beragam jenis usaha lainnya. Kerajaan ini sudah memiliki setidaknya 380 ribu karyawan.
Sejumlah perusahaan grup Sinar Mas pun sebagian telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSA), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI). Selain itu, ada PT Smartfren Telecom Tbk (SMAR), PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA), dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Ayah dari 7 anak ini juga mempunyai yayasan bernama "Eka Tjipta Foundation" yang fokus di bidang pendidikan dan perwujudan ekonomi berkeadilan.
Hingga Desember 2018, Forbes mencatat total kekayaan Eka sebanyak USD 8,6 miliar atau Rp. 121,2 triliun (kurs Rp. 14.100). Ia pun dinobatkan menjadi orang terkaya ketiga di Indonesia.