Indeks KICI Tunjukkan Investor Khawatirkan Ekonomi Global Ketimbang Risiko Politik Jelang Pilpres
Meski cenderung optimistis terhadap kondisi ekonomi dan pasar keuangan, faktor ekonomi global memang menjadi perhatian utama para investor.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Wahyu Prasetyawan, Panel Ahli KIC lainnya menambahkan meski menghadapi pilpres, faktor politik memang tidak terlalu dikhawatirkan oleh investor seperti halnya kondisi ekonomi global.
Bahkan hasil survei KICI menunjukkan bahwa 66,3 persen responden menyatakan kondisi politik saat survei dilakukan masih kondusif. Begitupun untuk tiga bulan kedepan, meski jumlahnya menurun, sebanyak 54 persen responden menyatakan bahwa kondisi politik domestik masih stabil dan sangan stabil.
Dengan adanya keyakinan soal stabilitas politik dan ekonomi salam negeri, para investor pun memiliki optimisme tinggi terhadap prospek pasar keuangan di Indonesia.
Buktinya, sebagian besar investor (84,3 persen) memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menigkat dalam tiga bulan ke depan.
Daei investor yang optimistis tersebut, malah separuh di antaranya berkeyakinan IHSG akan naik lebih dari 3 persen.
“Hanya 15,7 persen yang mempekirakan indeks saham akan turun,” kata Wahyu yang merupakan Visiting Associate Professor di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jepang.
Selain optimistis bahwa IHSG bakal naik, para investor juga meyakini bahwa saham merupakan portofolio investasi paling menarik ketimbang obligasi dan pasar uang, khususnya bagi Manajer investasi dan Asuransi.
Karena itu, sebanyak 47,7 persen investor akan mempertahankan proposi portofolio sahamnya seperti semula. Sedangkan, sebanyak 37,8 persen responden justru akan memperbesar porsi investasi saham dalam tiga bulan mendatang.
“Yang berniat memperkecil investasi saham hanya 14,5 persen investor,” kata Damhuri menambahkan.