Kartu Multi Trip Diharap Berlaku Pula untuk Transaksi Pembayaran Selain KRL
Saat ini penggunaan KMT sebagai kartu elektronik masih dalam proses dan ditargetkan pada tahun 2019 hal itu bisa terealisasi.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Wiwik Widayanti menargetkan dalam waktu dekat Kartu Multi Trip (KMT) bisa menjadi kartu elektronik yang bisa digunakan untuk transaksi transportasi selain Kereta Rel Listrik ( KRL).
"Nanti KMT itu sebagai kartu elektronik juga, bisa digunakan untuk transaksi di tempat lain juga. Jadi kartu transportasi ya, harapannya orang bisa bepergian dari KRL, transjakarta, LRT, MRT semua bisa digabung," kata Wiwik di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Selasa (5/2).
Wiwik menambahkan, saat ini penggunaan KMT sebagai kartu elektronik masih dalam proses dan ditargetkan pada tahun 2019 hal itu bisa terealisasi.
Adapun tujuan diperluasnya penggunaan KMT menjadi kartu elektronik agar semakin banyak pengguna KRL yang beralih menggunakan KMT dari Tiket Harian Berjamin (THB).
Dengan begitu, antrean panjang di sejumlah loket dan mesin tiket di stasiun kereta bisa diminimalisir.
Baca: Rangsang Pengguna, YLKI Usulkan Perlunya Skema Subsidi Tarif MRT
Saat ini pengguna KRL yang menggunakan KMT baru sekitar 35% dari total jumlah penumpang KRL yakni, 875.000 per harinya. Sedangkan pengguna THB mencapai 40% dari total jumlah penumpang tersebut.
"Kami masih menunggu izin dari BI (Bank Indonesia) bahwa KMT kami juga bisa digunakan sebagai kartu elektronik, mudah-mudahan dalam waktu dekat. Tahun ini ya (target)," ujar Wiwik.
Terkait penggunaan KMT menjadi kartu elektronik, Wiwik menjelaskan, koordinasi dengan perusahan operasional transportasi lainnya seperti, transjakarta juga terus dilakukan, agar integrasi moda transportasi Jabodetabek bisa berjalan baik.
"Kami koordinasi terus dengan moda operator lain. Diharapkan semua yang ada di Jabodetabek bisa saling integrasi baik dari sisi fisik maupun sistem pembayaran," tutur Wiwik.