Vadi Akbar Bagikan Ilmu Menghadirkan Rancangan Akustik Masjid yang Terbaik
kustik masjid Al Karim ini dapat dijadikan referensi untuk perancangan masjid-masjid lainnya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertepatan dengan Imlek 2019, keluarga Harry Kiss dan keluarga Johny Tanoto meresmikan Masjid Al Karim yang ke 46 di Komplek Studio Kreatif Militer, di kawasan Kapuk Kamal, Jakarta Barat.
Masjid ini mempunyai rancangan akustik yang sangat baik, gaungnya diukur hanya 0,5 detik, sementara masjid-masjid lain rata-rata di atas 2,5 detik bahkan ada yang di atas 6 detik.
"Makin tinggi gaungnya, saat chatib melakukan ceramah akan susah dipahami, karena akustik yang buruk,” ujar Vadi Akbar yang menggeluti dunia tata suara dan akustik ini.
“Akustik masjid Al Karim ini dapat dijadikan referensi untuk perancangan masjid-masjid lainnya “ imbuh Harry Kiss yang merupakan ayah kandung Vidi Aldiano ini.
Masjid ini di resmikan Menhan RI, Ryamizard Ryacudu, hadir pula pejabat negara dan tokoh2 nasional, seperti Bapak Pangkostrad, Letjen M Besar Harto K, Bapak Laksamana ( Purn ) Marsetio, Pak Mayjen Agung Risdhianto, Pak Komjen Arif Wachyunadi, Brigjen Tamim serta ketiga putri Bung Hatta, yaitu Ibu Prof Meutia, Gemala dan Halida Hatta.
Baca: Nasib di Persib Bandung Belum Jelas, Kunihiro Yamashita: Saya Hanya Menunggu Sambil Latihan
Tampak pula Yessy Gusman dan rekan-rekan Harry Kiss dari SMA 6 Bulungan ditemani oleh Vidi Aldiano, Diva Stradivaryan dan Vadi Akbar putra Harry Kiss.
Penceramah di lakukan oleh Ustadz Yuke Sumeru, mantan rocker yang kini menjadi ustadz kondang .
“Masjid ini sangat unik, karena dihiasi batu mulia yang di tempelkan di dinding masjid. Ratusan hadirin ikut menempelkan batu-batu mulia dari seluruh dunia ke dinding masjid” ujar Harry Kiss.
“Batu-batu tersebut berasal dari South Africa, Amerika, Jerman, Swiss, India, Nepal, Turki, China dan tentunya dari Indonesia,” ujar Vadi Akbar
Tampak Menhan, Pangkostrad dan hadirin lainnya asyik memilih batu-batu yang indah untuk ditempelkan di dinding masjid yang bernuasa biru.
Masjid biru ini mengambil ide dari Masjid Imam Bukhori di Usbekistan Rusia, yang dikenal juga sebagai Masjid Soekarno.
“Tadinya saya mempunyai niatan untuk membangun 80 Masjid, tapi disarankan oleh Pak Laksamana Ade Supandi bangunlah 88 Masjid, alasan beliau , 8+8 = 16, 1+6 = 7, Tujuh = Pitu dalam Bahasa Jawa, nanti akan banyak Pitulungan2 yang muncul. Itu kata Pak Ade Supandi,” ujar Harry Kiss.