Investor Acuhkan Kehidupan Pribadi Bos Amazon yang Kini Jadi Konsumsi Publik
Forte adalah analis Amazon yang paling agresif di Wall Street. Dia memiliki target harga US$ 2.450 per saham.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Para investor di pasar modal mungkin suka bergosip tentang rumor merger dan drama perusahaan lainnya. Tetapi kehidupan pribadi CEO Amazon Jeff Bezos tampaknya bukan menjadi urusan investor.
Dikutip dari CNN, para analis yang mengikuti saham Amazon mengatakan mereka tidak khawatir tentang pertengkaran antara Bezos dan National Enquirer. Bahkan setelah Bezos menuduh kepala AMI, melakukan upaya pemerasan dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto tak senonohnya.
Saham Amazon memang jatuh lebih dari 2% pada perdagangan hari Jumat lalu. Tetapi penurunan di seluruh pasar, termasuk saham teknologi lebih rendah.
Saham Amazon juga turun 5% sejak Bezos mengumumkan perceraiannya dengan istrinya MacKenzie sebulan yang lalu. Tapi sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa investor gelisah tentang perlambatan pertumbuhan penjualan dan rencana Amazon untuk menghabiskan lebih banyak dana untuk investasi baru.
Dengan kata lain, tidak ada alasan bagi investor Amazon untuk panik secara jangka panjang gara-gara urusan pribadi.
Analis menunjukkan bahwa Bezos telah super sibuk selama satu dekade terakhir dengan kegiatan lain di luar Amazon. Dan hal itu tidak memperlambat kinerja perusahaan.
Baca: Jokowi Kaget, Harga Avtur Bisa Begitu Mahal: Akan Panggil Dirut Pertamina
"Bezos adalah seorang individu yang memiliki kapasitas untuk bekerja di berbagai bidang pada saat yang bersamaan. Dia tidak mudah terganggu," kata Tom Forte, seorang analis pada D.A. Davidson.
Forte adalah analis Amazon yang paling agresif di Wall Street. Dia memiliki target harga US$ 2.450 per saham, lebih tinggi 50% dibanding harga saat ini.
"Lihatlah kemampuannya untuk secara bersamaan memajukan Amazon, memiliki Washington Post dan mengembangkan Blue Origin dari awal," kata Forte, merujuk kepemilikan Bezos atas surat kabar yang terkenal kredibel dan perusahaan roket yang bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk.
Baca: Pengacara: Aset First Travel Adalah Uang Jemaah Kok Dirampas Negara, Itu Menzalimi Hak Ribuan Jemaah
"Itu sama sekali tidak mengurangi kemampuannya untuk menjalankan Amazon," ungkapnya.
Norm Conley, CEO JAG Capital Management yang memiliki saham di Amazon mengatakan bahwa apa yang terjadi dengan Bezos dalam kehidupan pribadinya bukanlah sesuatu yang akan menguras pikirannya.
"Bezos adalah seorang jenius. Dia mungkin pemimpin bisnis terbaik saat ini, tetapi saya cukup yakin dia juga masih manusia. Saya tidak akan menjual saham di Amazon," kata Conley. "Ini masalah pribadi."
Bezos juga merupakan pemegang saham terbesar di Amazon yakni lebih dari 16%. Sementara itu, Bezos tidak memiliki saham dengan hak supervoting. Secara teori, investor Amazon dapat menggulingkannya jika mereka merasa bahwa Bezos bukan lagi orang yang tepat untuk menjalankan perusahaan.
Tapi itu tampaknya sangat tidak mungkin mengingat rekam jejaknya membangun perusahaan menjadi seperti sekarang ini. Conley menambahkan bahkan jika Bezos memang harus mundur karena alasan apa pun, masih ada Andy Jassy, CEO Divisi Cloud Hosting Amazon Web Services yang bisa mengambil alih kendali perusahaan.
Tendi/Sumber: CNN