Dirjen Perkeretapian: Pembangunan LRT Difokuskan untuk Kota dengan Penduduk Lebih dari 1 Juta
Pembangunan LRT ini memang ditargetkan dibangun di kota-kota besar terutama untuk menghindari kemacetan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dalam waktu dekat akan ada tiga Light Rail Transit (LRT) yang beroperasi di Indonesia.
Yang pertama adalah LRT Palembang dan sudah beroperasi sejak 2018 lalu, dan dua lainnya adalah LRT Jabodebek dan LRT Jakarta.
Dirjen Perekeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri menyebutkan pembangunan LRT ini memang ditargetkan dibangun di kota-kota besar terutama untuk menghindari kemacetan.
“Kita sepakat bahwa untuk di kota besar kita perlu angkutan masal dan angkutan masal punya keunggulan dibandingkan kendaraan pribadi di kota besar,” papar Zulfikri di acara FGD ‘Pembangunan LRT untuk siapa?’, di Gedung Kompas, Jakarta, Rabu (12/2/2019).
Baca: Ironis! di Daftar Hadir Tercatat Kuorum, Tapi Anggota DPR yang Duduk Rapat Paripurna Minim
Adapun klasifikasi kota yang akan dibangun LRT diantaranya kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1 juta.
Palembang misalnya, pembangunan LRT Palembang karena kota yang identik dengan jembatan ampera itu memiliki 1,5 juta orang penduduk.
“Palembang dengan 1,5 juta beruntung mereka sudah punya angkutan masal yang canggih kenapa surabaya bandung saaja belum punya,” tutur Zulfikri.
Baca: Bupati Ade Yasin Ajak Warga Bogor Tak Rayakan Hari Valentine
Beberapa kota lainnya yang mungkin saja dibangun LRT karena kepadatan penduduknya diantaranya, medan, beberapa kota di Jawa bahkan Sulawesi seperti Makassar.
Sayangya tidak semua bisa langsung dibangun LRT karena terdapat kendala biaya.
“Di Sumatera ada Medan, Palembang itu 1,5 juta penduduk, di Jawa hampir semua kabupaten sudah diatas 1 juta, di Makassaar juga lebih juga dari satu juta. Kemampuan fiskal yang tidak memungkinkan,” pungkas Zulfikri.
Baca: Ahok - Puput Dikabarkan Sudah Menikah, Adik BTP Singgung Kehidupan Salah: Panah Bisa Berbalik Arah