Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Jonan: Instruksi Sudah Jelas, Tingkatkan Kepemilikan Saham Freeport 51 Persen

Capres petahana ini menyatakan, pertemuan Presiden dengan pengusaha termasuk bos Freeport McMoran adalah hal yang biasa dan tidak dilarang.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ignasius Jonan menanggapi tudingan mantan Menteri ESDM Sudirman Said terkait pertemuan diam-diam yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan bos Freeport McMoRan, James R Moffet.

Pertemuan tersebut disebut Sudirman Said sebagai cikal bakal keluarnya surat tertanggal 7 Oktober 2015 dengan nomor 7522/13/MEM/2015 yang berisi perpanjangan kegiatan operasi Freeport di Indonesia.

Selama ini, Sudirman mengaku sering dituding sebagai orang yang memperpanjang izin tersebut.

Jonan menegaskan apabila benar ada pertemuan, perundingan atau surat yang terjadi sebelumnya hal itu tidaklah relevan untuk dijadikan dasar. "Mungkin ada surat seperti itu, tapi saya tidak tahu. Kalaupun ada itu tidak relevan untuk negosiasi,” kata Jonan dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta.

Bahkan jika ada pertemuan antara Jokowi dan Moffet, menurut Jonan hal itu tidak mempengaruhi negosiasi.

Jonan mengatakan ketika dia ditugaskan oleh Jokowi untuk melanjutkan negosiasi dengan Freeport pada Oktober 2016, surat-surat lama dan dokumen lainnya tidak berfungsi sebagai referensi dalam negosiasi.

Baca: Sudirman Said Ungkap Pertemuan Jokowi dan Bos Besar Freeport, James Moffet

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan Presiden Jokowi telah memberikan instruksi jelas kepada para negosiator, yang terdiri dari dirinya sendiri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

“Instruksi sudah jelas tingkatkan kepemilikan menjadi 51 persen, bangun smelter, ubah skema kontrak menjadi izin pertambangan khusus dan tingkatkan pendapatan negara. Barulah kami tahu hasil [negosiasi],” tambahnya.

Dia merujuk pada pengumuman yang dibuat oleh Jokowi pada 21 Desember 2018 bahwa Indonesia telah menjadi pemilik mayoritas PTFI setelah meningkatkan kepemilikannya dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen melalui kesepakatan US $ 3,85 miliar.

Jonan menyampaikan sejak negosiasi dimulai tidak ada pertemuan dengan Moffet bahkan sampai digantikan oleh Richard Adkerson.

Menurut Jonan, Adkerson telah menyatakan minat untuk bertemu dengan Presiden Jokowi tetapi Presiden belum menyetujui pertemuan tersebut.

Jokowi Bantah Bertemu Moffet

Sementara itu Jokowi membantah bertemu bos Freeport McMoran James R Moffet seperti sebelumnya diungkap mantan Menteri ESDM Sudirman Said kepada media, Rabu (20/2/2019).

Kata Jokowi, pertemuan dengan Moffet tidak dilakukan secara diam-diam. Menurut Jokowi, pertemuan ini dilakukan berkali-kali dengan tujuan menjadi pemegang saham mayoritas Freeport.

"Enggak sekali dua kali ketemu, diam-diam bagaimana? Pertemuan bolak-balik," ujar Jokowi di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/2/2019) malam.

Jokowi mengakui dalam pertemuan tersebut pihak Freeport meminta perpanjangan kegiatan operasi. Tetapi kata Jokowi, saat itu ditegaskan bahwa pemerintah akan mengambil saham Freeport menjadi mayoritas.

"Ya perpanjangan, dia minta perpanjangan tapi sejak awal saya sampaikan, bahwa kita miliki keinginan itu (menguasai 51 persen saham Freeport)," ujar Jokowi.

Capres petahana ini menyatakan, pertemuan Presiden dengan pengusaha termasuk bos Freeport McMoran adalah hal yang biasa dan tidak dilarang.

"Ketemu dengan pengusaha ya biasa saja, ketemu konglomerat biasa saja, ketemu yang sekarang (bos Freeport) biasa saja, ngapain saya," kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas