4 Ruas Tol Trans Sumatera akan Beroperasi Pertengahan Tahun Ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sebanyak empat ruas tol Trans Sumatera bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2019.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sebanyak empat ruas tol Trans Sumatera bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2019.
Empat ruas tol itu di antaranya ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) (sepanjang 140,93 kilometer), Medan – Binjai (Segmen Helvetia – Veteran) (2,75 Km), Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi seksi 7 (9,1 Km), dan Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189,2 Km).
"Dua di antaranya sudah mengantongi Sertifikat Laik Operasi yaitu Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar dan Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi Seksi 7," kata Kepala Badan Pegatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dalam keterangan tertulis resmi, Kamis (28/2/2019).
Baca: Berikut Rincian Bonus Rp 2,1 Miliar yang Diserahkan Menpora Kepada Timnas U 22
"Sedangkan untuk Jalan Tol Medan – Binjai (Segmen Helvetia – Veteran) masih dalam proses penerbitan Sertifikat Laik Operasi di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR dan Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dalam proses penyelesaian konstruksi," lanjutnya.
Danang menjelaskan, Tol Bakter terdiri dari empat buah seksi, yakni Seksi 1 Bakauheni – Sidomulyo (39,4 Km) di mana Segmen Pelabuhan Bakauheni – SS Bakauheni (8,9 Km) sudah beroperasi Januari 2018.
Seksi 2 Sidomulyo – Kotabaru (40,6 Km) dengan Segmen SS Kotabaru – SS Lematang (5 Km) juga sudah beroperasi Januari 2018. Seksi 3 Kotabaru-Metro (29 Km) dan Seksi 4 Metro-Terbanggi Besar (31,93 Km).
Kemudian Jalan tol Medan – Binjai (16,73 Km) terdiri atas 3 seksi yakni Seksi 1 ruas Tanjung Mulia - Helvetia (6,27 Km), Seksi 2 ruas Helvetia - Semayang (6,18 Km) dan Seksi 3 ruas Semayang - Binjai (4,28 Km) sudah beroperasi penuh pada Oktober 2017.
Sementara untuk Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (MKTT) secara keseluruhan memiliki Panjang 61,7 km.
Pengusahaannya dilaksanakan oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol dengan investasi sebesar Rp 4,96 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Jalan tol MKTT Seksi 2-6 Parbarakan hingga Sei Rampah (41,65 Km) telah diresmikan Oktober 2017 dan Seksi 1 Tanjung Morawa - Perbarakan termasuk Simpang Susun Kemiri (10,75 Km) telah beroperasi pada Juni 2018.
Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya dengan nilai investasi Rp 21,95 triliun dan ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2019.
Tol ini terdiri atas dua seksi yakni Seksi 1 Terbanggi Besar - Pematang Panggang (112,2 Km) dengan progres konstruksi 89,06 persen dan Seksi 2 Pematang Panggang - Kayu Agung (77 Km) dengan progres konstruksi 90,80 persen.
Secara keseluruhan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan optimis Nalan Tol Trans Sumatera ruas utama sepanjang 2.000 Km dapat tersambung pada 2024 mendatang.
"Jika melihat capaian selama empat tahun terakhir maka Tol Trans Sumatera dari Bakaheuni sampai Banda Aceh dengan panjang sekitar 2000 km, akan tersambung secara bertahap hingga tahun 2024," kata Basuki.