Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Porsi Investasi Astra International (ASII) di GoJek Bertambah US$ 100 juta

ASII mengumumkan nilai investasi yang disuntikkan dalam tahap pertama pendanaan seri F Go-Jek sebesar US$ 100 juta.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Porsi Investasi Astra International (ASII) di GoJek Bertambah US$ 100 juta
Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Kantor Go-Jek Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  PT Astra International Tbk (ASII) resmi mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dan suntikan modal Go-Jek pada hari ini, Senin (4/3).  

ASII mengumumkan nilai investasi yang disuntikkan dalam tahap pertama pendanaan seri F Go-Jek sebesar US$ 100 juta.

Dengan tambahan investasi tersebut, total investasi Astra pada Go-Jek saat ini mencapai US$ 250 juta.

Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto mengatakan, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi Astra dalam pendanaan seri F menunjukkan kepercayaan kepada Go-Jek sekaligus wujud nyata eksplorasi kerja sama untuk menciptakan sinergi dengan bisnis otomotif Astra.

"Kami berharap kerjas ama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa," kata Prijono dalam siaran pers, Senin (4/3).

Perusahaan patungan ini, nantinya akan menyediakan ribuan unit armada dengan sistem pengelolaan operasional kendaraan yang didukung oleh Astra FMS (Fleet Management System) dan teknologi ride hailing pada aplikasi Go-Jek, khususnya untuk layanan Go-Car.

Asal tahu, saat ini Indonesia tercatat memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi digital paling pesat di Asia Tenggara.

Baca: Nadiem: GOJEK Jadi SuperApp Satu-satunya di Dunia yang Hadir di Lima Negara

Berita Rekomendasi

Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 49% pada periode tahun 2015-2018, sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 100 miliar pada tahun 2025 dari US$ 27 miliar pada tahun 2018.

Sehingga kemitraan strategis yang terjalin antara Astra dan Go-Jek diharapkan dapat memaksimalkan potensi Indonesia untuk terus menjadi pelopor ekonomi digital yang terdepan di kawasan Asia Tenggara.

Chief Executive Officer dan Founder Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan, potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus dimaksimalkan oleh para pelaku bisnis dengan menggabungkan kekuatan di masing-masing industri.

"Gabungan kekuatan Astra di bidang otomotif dan Go-Jek di bidang teknologi melalui kerja sama ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,”  kata Nadiem.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas