Tiket Pesawat Masih Mahal, Menpar Arief Yahya: Apa Ingin Buat Industri Guncang?
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui tingginya harga tiket pesawat berdampak terhadap penurunan bagi industri pariwisata
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui tingginya harga tiket pesawat berdampak terhadap penurunan bagi industri pariwisata. Dia meminta agar maskapai penerbangan menerapkan tarif dengan menyesuaikan kondisi pasar.
"Soal tiket pesawat sudah cukup menurut saya peringatan bahkan pak presiden sendiri ketika Rakernas beliau inginkan tiket harus turun, salah satunya penurunan harga avtur tapi masih mahal," jelas dia di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (4/4/2019).
"Dalam pricing seharusnya ada elasticity tergantung kita, apa kita ingin buat industri ini guncang? Kalau kamu naikkan price, demand jadi turun, kalau tidak begitu orang seenaknya naikkan (tarif tiket)," tambah dia.
Baca: Selain Marcus/Kevin, Ganda Putra Denmark Ini Ingin Cetak Hat-trick All England
Arief pun menceritakan pihaknya banyak mendapay keluhan dari sejumlah pemerintah daerah dan dinas pariwisata akibat sepinya tempat-tempat wisata.
Menurutnya, bila ingin menaikkan harga tiket pesawat, maskapai perlu melakukannya secara bertahap.
"Sekarang mungkin puluhan rute ditutup sudah gak hafal saya karrna terlalu banyak yang komplain dan demo. Saya setuju dengan pak Menhub, boleh naik, tapi bertahap jadi ada elasticity itu ada new normal yang bisa di-accept orang. Kalau sekarang kan gak bisa di-accept," jelasnya.
Arief menilai, tingginya harga tiket pesawat berimbas ke berbagai pihak, baik di industri transportasi hingga pariwisata.
"Kalau mau lihat kenyataannya tidak ada yang tidak dirugikan. Airlines rugi, angkasa pura rugi, UKM rugi, okupansi hotel hingga petani rugi. Diimbau pemain airlaines kalau naik lakukanlah secara bertahap," tegasnya.